17 March 2007
Rahasia Illahi Pasca Gempa Sumbar
Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

"... Sungguh terdapat tanda-tanda keesaan dan kebesaran
Allah bagi kaum yang berpikir
" (QS. al Baqarah:164).

Gempa besar yang melanda Sumbar pada 6 Maret 2007 lalu, menyisakan cerita kebesaran Illahi Rabbi. Di samping menunjukkan kedigdayaannya sebagai penguasa semesta yang berbuat sekehendaknya, Allah juga mengukuhkan kebesarannya kepada para umatnya melalui penampakan awan yang berlafadzkan namaNya dan RasulNya. Subhanallah!

Bila pada bencana gempa dan tsunami di Aceh, 26 Desember 2004 silam, muncul penampakan hempasan ombak berlafadzkan Allah, di Sumbar kejadian serupa tapi tak sama, juga terjadi. Adalah Kevin, pelajar kelas VIII G (kelas 2) SMPN 8 Padang yang pertama kali melihat keagungan Rabbnya itu.

Beberapa menit pasca guncangan gempa yang terjadi pada pukul 10.49 WIB dengan kekuatan 6,3 SR (versi USGS) atau 6 SR (versi BMG), dia bersama teman-teman dan gurunya berkumpul di halaman sekolahnya untuk mendengarkan tausiyah sekaligus dzikir bersama guna meredam kepanikan. Di bawah bimbingan guru agama, Muhammad Kosim LA, dengan penuh kekhusyu'an mereka semua mengikuti tausiyah itu. Dzikir dengan melafadzkan tasbih, tahmid, takbir, dan tahlil dikumandangkan, untuk mengobati hati yang tengah didera rasa takut atas kejadian gempa yang baru beberapa menit berlalu.

Di saat itulah, atas kuasa Illahi, Dia menunjukkan kekuasaanNya. Secara tiba-tiba gumpalan awan membentuk tulisan Allah. Kejadian di luar dugaan tersebut, disaksikan dengan mata telanjang dan dalam keadaan sadar oleh Kevin. Saat itu, jam menunjukkan pukul 11.15 WIB. Tak percaya dengan penglihatannya, dia lantas memberitahukan beberapa temannya dan kemudian informasi tersebut menyebar, hingga semua manusia yang ada di sekolah ini menyaksikan pemandangan yang menggetarkan rasa keimanan itu.

Tulisan tersebut sangat jelas, dan bisa dibaca banyak orang. Terlebih ketika itu cuaca sangat bagus, langit terang berwarna biru. Sekitar sepuluh menit kemudian, tulisan Allah berubah membentuk tulisan Muhammad dengan tulisan Arab. Dan dilihat lebih nyata, di atas huruf “Dal” dari tulisan Muhammad itu tertulis pula “Allah”. Jika ditelusuri lagi, awan itu pun membentuk tulisan “Muhammad Rasulullah”.

Momen ini, tidak disia-siakan oleh siswa dan guru yang memiliki HP berkamera. Jadilah gumpalan awan itu sebagai objek foto yang bernilai. Dan jadi pulalah cerita dan kejadian ini sebagai pembicaraan yang tak habis-habisnya, yang juga menjadi konsumsi pemberitaan di media massa.

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

Kebesaran Allah ini terus berlanjut. Dalam bentuk lain, penguasa alam semesta ini menampakkan kuasaNya melalui lafadz namaNya di buah semangka yang ditemukan masyarakat di Pasa Suak, Jorong Koto Jambua, Aia Bangih, Kabupaten Pasaman Barat. Lafadz tersebut pertama kali ditemukan perempuan paroh baya bernama Nurbasiah (50), Sabtu (10 Maret 2007) pagi saat dirinya berpuasa.

Ketika itu, Nurbasiah baru membeli semangka di Pasar Aia Bangih. Tanpa banyak perasaan apa-apa, dia membawa pulang buah itu untuk kemudian dipotong menjadi beberapa bagian guna dijualnya kembali. Setelah beberapa kali potong, sampailah pada potongan terakhir yang membuatnya tercengang. Sekelebatan cahaya ke luar dari semangka tersebut. Hal itu sempat membuatnya sedikit tersentak. Ketika upaya pemotongan terus dilanjutkan, dia kesulitan dan memerlukan tenaga ekstra hingga akhirnya terbelah.

Ketika dibelah, dia memperhatikan semangka tersebut bersama anaknya. Ketika diteliti lebih jauh, terlihatlah sebuah guratan-guratan membentuk lafadz Allah. Oleh si anak, buah itu dilarang untuk dijual. Namun, ibunya masih bertahan dan memintanya untuk dijadikan santapan saat berbuka puasa pada sore harinya. Hal ini juga dilarang sang anak, karena potongan semangka tadi dirasakannya sangat istimewa.

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

Tak sampai di situ, Allah kembali menunjukkan betapa besarnya kekuasaan diriNya. Dia kembali hadir di tengah-tengah umatNya pada Rabu (14 Maret 2007) sekitar pukul 16.00 WIB, melalui cangkang telur yang bikin heboh Warga Jalan Banto Laweh No 46A, RT 02/RW I. Seorang anak SMP yang sedang mengerjakan kegiatan rutinnya sepulang sekolah, mengutip telur ayam kampung di kandang belakang rumahnya, dibikin takjub saat melihat sebuah telur yang semula dikiranya rusak karena sebagian cangkangnya belum keras. Setelah diperhatikannya dengan seksama, ternyata bertuliskan lafadz Allah pada ujungnya. Subhanallah!!

Keesokan harinya, Kamis (15 Maret 2007), cangkang telur berlafadz Allah ditemukan pula di Pasa Suak, Kecamatan Aia Bangih, Pasaman Barat --yang sebelumnya dihebohkan dengan semangka ajaib bertuliskan Allah. Adalah Via (36), seorang pedagang kelontong setempat yang berkesempatan melihat fenomena ini. Ibu dua anak itu terkesima melihat guratan telur ayam ras yang diterimanya beberapa hari lalu dari Payakumbuh. Padahal ketika itu dia "hanya" berniat memeriksa satu-persatu dari ratusan telur yang akan dijualnya. Manatahu dia juga menemukan keanehan seperti berita cangkang telur di Bukittinggi yang baru saja dibacanya di koran. Dan niatnya kesampaian. Allah memperlihatkan kebesaranNya itu. Allahu Akbar!!

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

Allah SWT tampaknya tak bosan-bosan menunjukkan kuasaNya. Kali ini Sang Maha Pencipta kembali memperlihatkan lafadz namaNya di awan. Giliran Rahayu Yalwis (14), seorang siswi kelas 2 SMPN 20 Padang, yang berkesempatan melihat fenomena yang cukup menghebohkan itu. Minggu (18 Maret 2007) sekitar pukul 12.30 WIB, secara tidak sengaja dia melihat gumpalan awan di atas langit biru saat dia berada di pekarangan rumahnya di Perumahan Pelana Indah Blok i No 5, Kelurahan Pampangan, Kecamatan Lubuak Bagaluang. Dia lantas memberitahukan kepada ibunya, Wisdarmi. Sang bunda langsung ambil inisiatif meminta anaknya untuk mengabadikan momen itu di kamera HP-nya. Karena selisih waktu saat melihat dan mengabadikan itu lumayan lama, hasil foto dari HP Nokia 6630 tersebut terlihat agak sedikit mengembang.

Sudah cukupkah Allah melihatkan tanda-tanda kepada umatNya di Sumbar? Belum!!!

Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket

Illahi Rabbi kembali memperlihatkan kebesarannya kepada manusia supaya kembali kepada jalan yang benar. Selasa (20 Maret 2007) sekira pukul 10.00 WIB, warga Batu Taba, Kabupaten Agam digemparkan oleh temuan lafadz asma Allah di pohon jati yang tumbuh di perkarangan SMIK Batutaba. Di sekolah yang memiliki program studi kryia kayu, kriya tekstil dan studi akuntansi itu menjadi ramai seketika karena informasinya sangat cepat tersebar. Bermacam-macam reaksi yang keluar dari mulut warga tetapi kebanyakan memuji kebesaran Allah.

Pertanda apakah ini? Begitu beruntunnya Sang Pencipta Manusia itu memperlihatkan kebesaranNya pada rakyat Sumbar. Adakah sesuatu akan terjadi? Atau ini sekedar untuk memperingatkan umatNya agar selalu mengingatNya? Wallahualam...

Allahu Akbar. Allah maha besar. Seperti dikatakan Eka Putra Wirman, dosen Fakultas Ushuluddin IAIN Imam Bonjol Padang, "Di sini terlihat betapa sempurnanya informasi yang diberikan Allah kepada manusia tentang kekuasaan-Nya. Bukti-bukti tersebut dapat dicerna dengan mudah oleh indera manusia karena bukti-bukti itu merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia, bahkan bukti-bukti itu terdapat pada diri manusia sendiri. Allah terlihat sangat pemurah dan tidak pernah bersikap kikir dan pelit dalam membeberkan keperkasaan dan kedigdayaan-Nya. Allah tidak memilih-milih waktu tertentu untuk “bertajalli” kepada hamba-Nya, karena Dia tidak ingin sang hamba tersesat dari jalan yang lurus. Allah juga tidak sedang bermain petak-umpet dengan hamba-Nya, yang sekali-kali timbul dan sering kali bersembunyi."

Ingat, Allah telah mengingatkan kita melalui al Qur'an, bahwa, “...dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin, dan juga pada dirimu sendiri, maka apakah kamu tiada memperhatikan?” (QS. Adz Dzaariyaat:20-21). (***)



tulisan ini disalin (dan ditambah) dari blog ayahdisya

Labels:

 
posted by Hannie at 12:35 PM | Permalink | 8 comments
08 March 2007
Blog Go-Ranahminang masuk majalah online (rubrik bz!aktual)
Tanpa bermaksud mengecilkan musibah di kampuang halaman, ada berita baik dari blog kito basamo. Blog Go-Ranahminang masuk pemberitaan di majalah online blogfam bz!

Berikut bagian-bagian dari berita tersebut (selengkapnya bisa dibaca di link majalah tersebut)

Latar belakang pembuatan blog Go-Ranahminang
"Ada dua hal yang orang akan ingat pada Ranah Minangkabau; makanan khas (kuliner) dan lokasi wisatanya. Sebagai perantauan Minang yang pernah tinggal di kampuang halaman (semasa kuliah, 1998-2003) selalu ada rasa rindu untuk kembali ke sana. Dalam berbagai kesempatan berbicara soal Minangkabau, ternyata tidak hanya urang Minang asli yang punya apresiasi yang sama akan kampung halamannya, tetapi juga banyak orang luar Minang yang memiliki kesan mendalam, bahkan tidak jarang mereka langsung menyatakan keinginannya untuk (kembali) mengunjungi daerah-daerah wisata di Sumatra Barat.

Suatu ketika, kerinduan akan kampung halaman begitu merasuk di hati hingga -pada awal Desember tahun lalu, saya menuangkannya dalam sebuah tulisan di blog. Di sana saya paparkan keindahan ranah Minang, antara lain obyek wisatanya (antara lain: kota wisata Bukittinggi yang kadang disebut Paris van Sumatra, Lembah Harau yang sering disebut sebagai Green Canyon-nya Indonesia, tempat surfing para bule di Mentawai, keindahan Danau Singkarak, Puncak TriArga (Gunung Merapi-Singgalang-Tandikat) lokasi rafting di Danau Maninjau, hingga tempat-tempat jajan yang terkenal (di kota Padang, Bukittinggi, hingga Padangpanjang). Karena keterbatasan halaman, maka tidak semunya bisa saya informasikan di blog. Tidak disangka, respon (komentar) dari pembaca begitu antusias! Beberapa orang bahkan langsung memberi tambahan informasi mengenai lokasi-lokasi lain di Sumatra Barat yang belum sempat saya sebutkan. Tidak sedikit yang bahkan protes berat karena dianggapnya saya lupa untuk menuliskan lokasi-lokasi lain. Yang surprise, banyak dari mereka yang berkomentar tersebut justru bukan berasal dari Minangkabau! Tapi mereka tahu persis apa-apa saja kuliner khas dan dimana tempat-tempat wisata yang bagus di Sumatra Barat. Semua respon tersebut sangat menyenangkan dan menggugah diri saya," kata wanita yang akrab dipanggil Etna ini melalui email. "Berangkat dari respon yang sangat bagus tersebut, lanjutnya lagi, "saya yang tadinya memang berniat melanjutkan cerita mengenai ranah Minang, (di blog saya) akhirnya punya ide untuk menuangkannya dalam sebuah blog bertema yang khusus mengenai Minangkabau. Ide inilah yang kemudian saya diskusikan dengan Maryulismax. Max, yang juga seorang jurnalis pada harian lokal di kota Padang langsung menyatakan kesediaan untuk ikut serta mengelola blog itu. Di internet sebetulnya cukup banyak situs yang memberikan informasi mengenai Minangkabau, tapi belum ada satu pun yang berupa blog, dan terutama khusus mengulas Minangkabau. Mengingat semakin berkembangnya dunia blogging di internet, tentunya keberadaan blog Go-RanahMinang dapat menjadi alternatif media informasi yang mudah diakses siapapun. Alhamdulillah, terhitung 2 bulan sejak dipasang, hit counter menunjukkan bahwa blog ini sudah dikunjungi lebih dari 330 kali. Padahal kegiatan promosi blog ini belumlah dilakukan secara optimal. Sebagaimana tertulis pada headernya, blog Go-RanahMinang ini dipersembahkan untuk memperkenalkan Ranah Minang tercinta. 'Memperkenalkan' di sini diwujudkan dengan postingan-postingan informatif dengan format feature. Sejauh ini, alhamdulillah respon yang masuk sangat positif, baik untuk postingan artikel maupun keberadaan blog spesial ini. Tidak hanya dukungan dari blogger asal Minang, tetapi banyak juga blogger dan pengunjung yang bukan urang Minang menyatakan dukungannya pada blog Go-RanahMinang. Bahkan beberapa pengunjung juga langsung mengutarakan keinginannya untuk menjadi kontributor blog ini. Kami sangat berterima kasih pada semua pihak yang memberikan respon positif tersebut."

Kenapa blog kolaborasi?
"Ada dua alasan," kata Etna yang menyandang gelar Sarjana Hukum Universitas Andalas Padang ini, ketika ditanyakan pertanyaan serupa, "Pertama, sederhana saja, sebagai perantauan (saya kini tinggal di Jakarta) tentulah akan banyak kendala bila saya sendiri yang mem-feature-kan apa-apa yang ada di Sumatra Barat. Terutama untuk mendapatkan foto dan informasi peristiwa terkini, demikian juga dalam hal pengetahuan soal seluk beluk ranah Minang. Mengundang kontributor, atau sebenarnya siapa saja yang bersedia menyumbangkan tulisannya soal ranah minang, tentu akan sangat membantu. Postingan peristiwa budaya Urang Padang Baralek Gadang misalnya, ditulis oleh Max karena beliau memiliki data yang cukup lengkap.

Alasan kedua, saya sering sekali melihat banyak postingan blogger yang berupa artikel khusus tentang Minangkabau (terutama soal kuliner dan wisata). Saya ingin mengumpulkan postingan-postingan informatif tersebut dalam blog Go-RanahMinang ini (tentu saja seizin blogger tersebut). Jadi saya lihat di sini sebetulnya banyak orang yang punya apresiasi tinggi akan Minangkabau. Apresiasi seperti itulah yang ingin ditampung oleh blog Go-RanaMinang, baik mereka (penulisnya) menjadi kontributor maupun sekedar 'menitip' artikel. Hal yang menggembirakan adalah salah seorang kontributor Go-RanahMinang baru menghubungi saya, dan dia mengabarkan bahwa blog ini dalam waktu dekat akan memiliki domain sendiri!
Proses menuju ke sana sedang berlangsung, dan saat ini Go-RanahMinang juga sedang menunggu persetujuan proposal dari depkominfo. Nantinya, web go-ranahminang ini (tetap berbentuk blog) juga memiliki forum yang lebih baik dari yang sekarang.

Keunggulan blog Go-Ranahminang dan usahanya untuk ikut serta memanjukan pariwisata Minangkabau
"Kekuatan blog ada pada isi blog tersebut. Selain membuat tampilan template yang menarik, kami juga berusaha untuk menyajikan artikel-artikel dan foto yang berupa feature Minangkabau. Kesemua artikel disajikan dengan bahasa Indonesia (bukan bahasa Minang) dengan gaya penulisan yang ringan, populer, tapi tetap "berkelas". Dengan begitu banyaknya potensi wisata dan budaya yang tersimpan di Ranah Minang, kami tidak perlu khawatir akan kehabisan bahan untuk ditulis. Selain itu, foto-foto yang bagus, selain dapat menjadi pendukung isi tulisan, tentu saja juga akan menjadi daya tarik tersendiri," demikian kiat Etna menarik pengunjung ke blog kolaborasinya. Ia lalu menambahkan,"Promosi juga berperan penting untuk menarik minat pengunjung. Selain promosi dengan mengusahakan pemasangan banner blog Go-RanahMinang di kalangan blogger, kami juga punya rencana untuk mengadakan event-event baik di internet maupun di "darat". Semuanya butuh proses. Tapi yang terpenting adalah --kembali pada fungsi blog sebagai media informasi, maka kami lebih menekankan pada kualitas isi artikel dan tentu saja secara rutin melakukan update".

Aktivitas offline
Sementara Etna mengungkapkan sejumlah rencana untuk kegiatan offline go-ranahminang. "Beberapa hari setelah blog go-ranahminang diluncurkan, kami juga membuat sebuah sebuah forum komunitas bernama Komunitas Blogger Urang Minang. Community ini bertujuan untuk mahimpun nan taserak. Maksudnya, mengingat fakta bahwa cukup banyak orang Minang yang punya blog, tapi seringkali tidak terdeteksi keberadaan blog dan jati diri sebagai urang Minangnya. Maka komunitas ini diharapkan akan menjadi ajang silaturami dunia maya sesama urang awak, sekaligus mengukuhkan identitas keminangannya. Di forum tersebut misalnya, anggota yang tinggal dari berbagai belahan dunia dapat mengobrol bersama menggunakan bahasa kampuang halaman; maupun bertukar informasi tentang hal lain. Jadi forum komunitas ini fungsinya sebatas media silaturahmi para pemilik blog asal Minangkabau, agar mereka saling kenal satu sama lainnya.
Tapi sebelumnya, patut ditegaskan, keberadaan blog dan juga forum ini bukanlah bentuk dari sikap primordialisme sempit yang hanya mengedepankan semangat kedaerahan. Sebaliknya, blog dengan tagline Go! Minangkabau, GO!!! ini lahir semata karena rasa peduli pada kemajuan pariwisata Indonesia umumnya, dan khususnya kemajuan dari potensi-potensi pariwisata yang ada di ranah Minang, rencananya, pada saat anggota komunitas ini mencapai jumlah tertentu, akan dibuat event seperti kopi darat atau lainnya. Saat ini kami masih sebatas mengobrol di forum atau di Y!m. Tapi pengelola blog Go-RanahMinang akan mengusahakan untuk bisa berperan dalam event lain. Saya baca di sebuah milis komunitas, ada rencana pulang basamo bagi urang awak di seluruh dunia pada medio 2008. Tidak tertutup kemungkinan blog Go-RanahMinang akan ikut berpartisipasi untuk mensukseskan rencana itu," ujar wanita yang berprofesi di bidang Hukum/Legal dan Penulis Free-Lance ini menutup perbincangan.

Labels:

 
posted by Hannie at 11:57 AM | Permalink | 78 comments
07 March 2007
Minangkabau tak Putus Dirundung Petaka
Indak dapek sarimpang padi
Batuang dibalah ka paraku
Indak dapek sakandak hati
Kandak Allah nan balaku

Belum habis air mata atas terbakarnya Istano Basa Pagarayuang karena ditembak petir pada 27 Februari 2007 pukul 19.46 WIB, air mata anak nagari Minangkabau menetes lagi. Alam takambang yang (dulu) jadi guru, kini tak lagi bersahabat. Rangkaian gempa besar akibat pergerakan Patahan Semangko, telah meluluhlantakkan sejumlah daerah di ranah bundo ini. Menangislah, bila air mata masih bersisa.

Bumi berguncang hebat, suara gemuruh membahana, pekikan histeris ketakutan sontak berderu deram seiring rubuhnya berbagai bangunan. Adalah gempa berkekuatan 6,3 Skala Richter (SR) --versi United State Geological Survey (USGS)-- atau 6 SR versi Badan Meteorologi Geofisika (BMG) yang berpusat 10 km barat laut Batusangkar yang jadi pemicunya. Suasana bagaleboh (panik dan mencekam), begitu guncangan hebat ini dirasakan menggetarkan tanah yang dipijak.

Di Padang, warga kota langsung panik dan berlarian ke sana kemari. Ribuan kendaraan langsung memenuhi ruas jalan yang memicu kemacetan besar-besaran di sejumlah lokasi. Mereka ingin menyelamatkan diri dari kemungkinan terjadinya tsunami. Sebagian lagi tetap bertahan di rumah, rumah sakit, gedung perkantoran, sekolah, pusat perbelanjaan, dan fasilitas publik lainnya sembari menunggu informasi dan kemungkinan gempa susulan.

Ketidakpastian pusat gempa dan trauma tsunami Aceh, jelas menjadi pemicu kepanikan. Akses informasi putus, HP menjadi tak berguna karena sulit menghubungi dan dihubungi, listrik padam, jalanan macet, tak jelas mau lari kemana, sehingga sebagian memutuskan pasrah menerima kemungkinan terburuk.

Kepanikan berlangsung hampir setengah jam, karena belum adanya informasi pasti soal pusat gempa dan skala kekuatannya. Yang ada di benak warga, gempa besar itu berpusat di laut yang tentu saja bisa memicu munculnya tsunami, mengingat Kota Padang sendiri memang berada di bibir pantai. Maka maklum sajalah, bila semuanya pada lari sejauh mungkin dari bibir pantai menuju ke daerah ketinggian seperti Limau Manih, Indaruang, Gunuang Pangilun, walau pada akhirnya lari itu akhirnya tersandung macet di sana-sini.

Kepanikan berangsur kurang, setelah sejumlah petugas Dinas Kesejahteraan Sosial, Penanggulangan Banjir dan Bencana (DKS-PBB) Kota Padang yang menggunakan mobil rescue hilir mudik menyampaikan informasi pusat dan skala gempa. "Kemungkinan tsunami kecil, karena gempa berpusat di Batusangkar! Jangan panik, tetap waspada," begitu teriak mereka dari corong pengeras suara yang sedikit melegakan warga.

Gempa susulan terus ada dengan guncangan yang lumayan besar. Dari data BMG, sebelum gempa besar itu, sebenarnya sudah ada gempa berkekuatan 5.8 SR pada pukul 08.49 WIB yang berpusat di 19 km selatan Bukittinggi dengan kedalaman 33 km. Disusul gempa berkekuatan 5,3 SR di 285 km barat daya Pariaman dengan kedalaman 427 km. Setelah itu, barulah gempa besar Batusangkar tersebut menghoyak kuat. Disusul gempa-gempa lanjutan berkekuatan 5,3 SR pada pukul 13.13 WIB di 50 km timur laut Payakumbuh, gempa 5,6 SR pada pukul 15.08 WIB di 214 km barat daya Padang, gempa 5,4 SR di 14 km tenggara Bukittinggi pada pukul 17.53 WIB. Hingga malam, pukul 21.23 WIB muncul gempa 5,2 SR di 14 km barat laut Batusangkar dan disusul gempa-gempa kecil lainnya.
Tulisan selengkapnya dapat dilihat di blog ayahdisya


Pusat gempa terjadi di patahan Sumatera, yang melalui segmen Singkarak, tepatnya di koordinat 0,536 Lintang Selatan (LS) dan 100,498 Bujur Timur (BT) di utara danau Singkarak.
Sumber gambar : Google/
Kompas

Labels:

 
posted by Maryulis Max at 11:09 PM | Permalink | 4 comments
01 March 2007
Memperkenalkan : Sumatra Barat
Sumatra Barat, atau identik dengan nama Minangkabau terletak di di bagian barat tengah pulau Sumatera, Provinsi ini memiliki dataran rendah di pantai barat, serta dataran tinggi vulkanik yang dibentuk Bukit Barisan yang membentang dari barat laut ke tenggara. Kepulauan Mentawai yang terletak di Samudera Hindia termasuk dalam provinsi ini. Garis pantai Sumatera Barat seluruhnya bersentuhan dengan Samudera Hindia sepanjang 375 km.

Sumatra Barat juga merupakan salah satu provinsi yang memegang peranan penting dalam sejarah Republik Indonesia. Salah satu kotanya yaitu Bukittinggi pernah menjadi ibukota Pemerintahan Darurat RI. Sebagai (mantan) ibukota negara, Bukittinggi mempunyai sebuah Istana, yang dalam beberapa kesempatan hingga kini dipergunakan sebagai tempat pertemuan pejabat atau bilateral.

Obyek wisata
Provinsi indah ini memiliki objek wisata hampir di setiap sudutnya. Tidak hanya berupa obyek wisata alami, di pusat-pusat kotanya pun banyak terdapat obyek wisata yang menarik dan layak dikunjungi. Yang mengesankan, tiap-tiap kota di provinsi seluas 42.297,30 km² ini memiliki obyek wisata yang berbeda satu sama lain. Yang alami seperti pantai, panorama, taman nasional, lembah, danau, tempat surfing, tempat rafting, air terjun, perbukitan, tebing, hingga ngarai terbentang merata di setiap wilayah provinsi ini. Obyek wisata budaya pun tidak kalah banyaknya. Istana Pagaruyung (sayang terbakar pada Februari 2007) di Batusangkar, Jam Gadang, Benteng Fort deKock dengan Jembatan Limpapeh di Bukittinggi, bahkan kampus-kampus seperti Universitas Andalas (dengan pesona bukit dan panoramanya) dan Universitas Bung Hatta (terletak di tepi pantai) seringkali menjadi obyek wisata.

Bagaimana dengan wisata belanja?
Kota Bukittinggi, Padang, Padangpanjang, Batusangkar, Solok, hingga Silungkang adalah lokasi yang tepat untuk berbelanja kain, pakaian, kerajinan tangan, songket, hingga oleh-oleh khas daerah Minangkabau. Oleh-oleh khusus berupa penganan khas setempat (seperti keripik sanjai, gelamai, kerupuk jangek, dan lainnya) dapat diperoleh di setiap destinasi, tidak mungkin terlewatkan.

Begitu banyak lokasi wisata di Minangkabau, hingga tidak cukup satu hari untuk mengunjunginya, bahkan dalam satu kota sekali pun!
Puas menikmati obyek wisata dan berbelanja, gunakan sedikit waktu istirahat Anda untuk mencicipi kuliner khas Minangkabau.

Kuliner
Di kawasan Pondok, kota Padang Anda dapat menemukan aneka tempat jajan baik berupa warung, maupun kios permanen. Mulai dari lontong gulai pakis, bubur kampiun, es durian, hingga teh talua dijajakan di sni.



Bagi penggemar sate padang, variasinya sangat beragam. Yang terkenal adalah Sate Mak Syukur di Padangpanjang (Walaupun letaknya bukan di pusat kota, warung sate ini sangat ramai pengunjung terutama malam minggu dan hari libur). Selain itu ada juga sate khas Padangpariaman, sate padang asli, hingga sate khas Dangung-dangung (Payakumbuh). Bentuk, dan penyajian sate tersebut berbeda-beda, namun tetap memiliki satu persamaan rasa : Nikmat!
Hmmm! :)

Bagaimana menuju ke Miangkabau?
Keunggulan ranah Minangkabau didukung dengan kehadiran bandara bertaraf internasional yaitu Bandara Internasional Minangkabau (BIM). Hampir semua maskapai lokal dan beberapa maskapai asing melayani penerbangan ke sini. Minangkabau juga dapat ditempuh melalui jalur darat dan laut. Tergantung kenyamanan dan tentunya budget Anda.

Akomodasi
Di kota Padang terdapat banyak hotel yang dapat menjadi pilihan. Yang terkenal adalah hotel Bumi Minang (Sedona) dan Pangeran Beach Hotel. Pada segmen menengah, Wisma Mayang Sari, Wisma Anggrek (Jl. Sudirman), Hotel Femina (Jl. Bagindo Aziz Chan), adalah beberapa opsi. Bagi Anda yang lebih suka jalan-jalan daripada menghabiskan waktu di hotel, maka Hotel Tiga Tiga, Hotel Cendrawasih (Jl. Pemuda), Hotel Garuda, Hotel Putri Bungsu (Jl. Permindo) dan masih banyak lainnya, dapat menjadi pilihan yang irit.
*Informasi penginapan di kota Bukittinggi atau kota-kota Minangkabau lainnya akan dimasukkan pada episode-episode berikutnya.*

Transportasi
Jika Anda (dan terutama jika bersama rombongan ) tidak membawa kendaraan padahal banyak lokasi yang ingin dikunjungi, opsi terbaik adalah merental kendaraan (berikut supir, sekitar 300.000 untuk 1 hari). Namun jika Anda punya banyak waktu, tidak ada salahnya mencoba transportasi lokal. Untuk jarak dekat sekaligus menikmati pemandangan, bisa menggunakan bendi (sejenis dokar). Untuk jarak menengah hingga jauh, pilihannya lebih beragam, mulai dari bus besar (ANS/NPM), bus sedang, angkot, hingga travel antar kota. Dalam kondisi darurat, naik ojek juga dapat menjadi pilihan yang praktis. :)
Jadi backpackers, jangan khawatir! Dengan strategi yang tepat dan bekal informasi yang cukup, maka biaya akomodasi dan transportasi dapat ditekan serendah mungkin. ;)

Liburan ke ranah Minang adalah wisata yang relatif murah dalam hal keuangan, namun kaya akan pengalaman dan pengetahuan. Kunjungan wisata Anda ke ranah Minang akan sebanding dengan biaya yang Anda keluarkan. Tidaklah berlebihan jika disebut bahwa Minangkabau adalah salah satu dari surga yang ada di dunia.

Labels:

 
posted by Hannie at 5:56 PM | Permalink | 7 comments