tag:blogger.com,1999:blog-386201862024-03-07T15:49:23.449+07:00Go! Minangkabau, Go!Maryulis Maxhttp://www.blogger.com/profile/02218501659970749805noreply@blogger.comBlogger12125tag:blogger.com,1999:blog-38620186.post-43516037112464247192007-07-06T23:09:00.000+07:002007-07-06T23:16:52.286+07:00Forum Blogger_Urang Minang (baru)Jika Anda Urang Minang, dan terutama punya blog, silakan bergabung di forumAwak.<br /><br /><a href="http://go-ranahminang.web.id/forum/" target="_new"><img border="0" src="http://go-ranahminang.web.id/images/forum_awak.gif"></a><a href="http://go-ranahminang.web.id/forum/" target="_blank"></a><br /><a href="http://go-ranahminang.web.id/forum" target="_new">Klik Banner untuk bergabung</a><br /><br /><br />xxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxxx<br />Liek juo daftar blogger asal Minang di link iko :<br /><a href="http://go-ranahminang.web.id/?page_id=23" target="_new"><img border="0" src="http://go-ranahminang.web.id/images/ontheblog.gif"></a><br /><a href="http://go-ranahminang.web.id/?page_id=23" target="_new">Alah 56 Urang Minang on The Blog</a>Hanniehttp://www.blogger.com/profile/14308819837431063242noreply@blogger.com68tag:blogger.com,1999:blog-38620186.post-89000983945046549282007-04-24T14:13:00.000+07:002007-04-24T15:33:05.635+07:00Padang Kota WisataApa saja keunikan wisata kota Padang?<br />Banyak sekali! :)<br /><br /><span style="font-weight:bold;">1. Wisata alam (Pantai, bukit, sungai)</span><br /><br />Sejak mendarat di <span style="font-weight:bold;">Bandara Internasional Minangkabau</span> (di Ketaping, wilayah Pariaman), akan terasa sekali bahwa Padang adalah kota pantai. <span style="font-weight:bold;">Pantai Padang</span> atau yang disebut juga <span style="font-weight:bold;">Pantai Air Manis</span> terletak tidak jauh dari pusat kota. Kebetulan sejak beberapa tahun lalu lokasi sepanjang pinggir pantai telah direnovasi oleh pemda setempat sehingga pengunjung dapat menikmati keindahan pantai dengan lebih nyaman. Hampir setiap sore pantai ini ramai dengan pengunjung yang ingin melihat sunset. Di satu sisi pantai Air Manis terdapat batu ukuran sedang yang bentuknya seperti laki-laki yang sedang bersujud, terkenal dengan nama <span style="font-weight:bold;">Batu Malin Kundang</span>. <br /><br />Tidak jauh dari pantai ini, ada sebuah bukit kecil yang disebut <span style="font-weight:bold;">Gunung Padang<span style="font-weight:bold;"></span></span>. Terdapat bunker tua peninggalan zaman Belanda di sini, dan di puncak bukit terdapat <span style="font-weight:bold;">Taman Siti Nurbaya</span>. Kadang-kadang turis juga dapat menyaksikan pemanjat tebing yang sedang berlatih di tebing-tebing yang ada di sekitar bukit. <br /><span style="font-style:italic;">Btw, jika ingin melihat tebing-tebing/panorama indah lainnya, Ngarai Sianok di Bukittinggi, dan <span style="font-weight:bold;">"Green Canyon" di Lembah Harau, Payakumbuh, <span style="font-weight:bold;"></span></span>sangat layak dikunjungi. Banyak backpacker asal Eropa datang ke Lembah Harau karena pemandangan alamnya yang sangat indah... Green Canyon di Harau betul-betul mirip Green Canyon asli :)<br /></span><br /><br />Daerah terdekat dari lokasi wisata di atas adalah <span style="font-weight:bold;">Kampung China</span>, di mana biasanya turis datang membeli makanan untuk oleh-oleh. Kampung China berada di sepanjang Jl. Pondok dan Jl. Niaga, dekat <span style="font-weight:bold;">Muaro</span>, kawasan yang rencananya akan menjadi <span style="font-weight:bold;">Padang Bay City</span>. Ohya, jika berkunjung ke sini di malam hari, saya sarankan agar menyinggahi <span style="font-weight:bold;">Jembatan Siti Nurbaya</span>. Jembatan yang tidak begitu panjang ini biasanya ramai oleh muda mudi yang bersantai sambil makan pisang/roti bakar yang dijajakan kaki lima (di atas jembatan). Dari atas jembatan ini kita bisa melihat perahu-perahu yang tertambat di <span style="font-weight:bold;">sungai Batang Arau</span>, atau juga melihat sebagian kota Padang. Lokasi yang cukup romantis :)<br /><br />Jika ingin berkunjung lebih jauh, ada pantai/pulau indah yang menjadi salah satu lokasi surfing favorit bagi turis, terletak di Mentawai, selatan kota Padang. Untuk menuju ke Mentawai/pulau Siberut, tersedia kapal yang berangkat dari Muaro. <br /><br />Masih ada lagi, <span style="font-weight:bold;">pantai Carolina di Bungus</span>. Terletak 25 km sebelah selatan Padang, Bungus sangat indah dan termasuk lokasi favorit turis asing. Juga ada <span style="font-weight:bold;">pantai Pasir Jambak<span style="font-weight:bold;"></span></span>, lokasinya di dekat Bandara Internasional Minangkabau. <br /><br />Kalau agak ke luar kota (Pariaman) maka pantainya bisa lebih banyak lagi :) <span style="font-style:italic;">Ohya, di hampir semua pantai di Sumatra Barat kita bisa menyaksikan sunset. <span style="font-style:italic;"></span></span><br /><br />Ohya (lagi :)), pada hari-hari tertentu kita bisa melihat beberapa anggota pecinta alam dari Universitas Andalas melakukan latihan rafting di <span style="font-weight:bold;">Sungai Batang Kuranji<span style="font-weight:bold;"></span></span>, sungai besar di utara Padang. Sungai yang jeramnya mencapai grade 3-4 ini cukup sering dijadikan opsi untuk fun rafting bagi turis. L<span style="font-style:italic;">okasi arung jeram lainnya adalah <span style="font-weight:bold;">Sungai Batang Tarusan, PLTA Maninjau, Batang Kuantan,<span style="font-weight:bold;"></span></span> dsb (semuanya di luar kota Padang). </span><br /><br />Seperti kota-kota lainnya, kota Padang juga dilalui oleh <span style="font-weight:bold;">Bukit Barisan</span> yang hijau indah. Kawasan wisata alam (panorama perbukitan) lain yang cukup direkomendasikan adalah daerah <span style="font-weight:bold;">Teluk Bayur</span>, atau yang lebih baik angle-nya, dari (Gedung Rektorat/helipad) <span style="font-weight:bold;">kampus Universitas Andalas</span>. <br /><br /><span style="font-weight:bold;">2. Wisata budaya<span style="font-weight:bold;"></span></span><br />Opsi :<br />- Museum Adityawarman (Jl. Diponegoro 10), beserta Taman Budaya,<br />- Kampus Universitas Andalas (bukit Limau Manis), pemandangannya indah,<br />- Kampus Universitas Bung Hatta, kampus bersejarah ini berada persis di tepi pantai.<br /><br /><span style="font-weight:bold;">3. wisata belanja (termasuk kerajinan tangan)</span><br />Tujuan belanja à kain songket (umumnya berasal dari <span style="font-weight:bold;">Koto Gadang, Padangpanjang, Payakumbuh, dan Silungkang</span>), tekstil lainnya, kerajinan tangan (dari bahan kayu, perca, dll.), kerajinan perak (paling terkenal buatan Koto Gadang, Bukittinggi), mukena, postcard, suvenir rotan, dll.<br />Opsi :<br />Toko Silungkang*, di Jl. Imam Bonjol (dekat kantor Walikota Padang), Toko Sartika (Jl. Sudirman), Toko Saudara (Jl. Pondok), dll.<br />* : Silungkang adalah nama daerah pusat kerajinan tangan Sumatra Barat. <br /><br />Jika di luar kota, Pasa Ateh (pasar Atas) di Bukittinggi adalah lokasi yang lebih lengkap. <br /><br />Tujuan belanja --> oleh-oleh makanan*<br />* : kerupuk sanjai, gelamai, kerupuk jangek, dll.<br />Opsi : <br />Toko-toko oleh-oleh makanan di sepanjang Jl. Pondok, Jl. Niaga, dan Jl. Rohana Kudus.<br /><br />Tujuan --> makan, makan... :)<br />Opsi :<br />Banyak sekali! Ohya, ada sebuah joke bahwa turis tidak akan menemukan label "Restoran Padang" di kota ini :)<br />Selain resto lokal, banyak sekali lokasi jajanan yang layak disambangi, misalnya kawasan Pondok. Kita bisa menemukan segala macam makanan** di sini, dan semuanya lezat :)<br />** : es durian, sate (sate padang, sate dangung-dangung, sate padangpanjang, sate pariaman, dll.), roti bakar, martabak (martabak kubang, martabak manis, roti cane), bubur kampiun (bubur khas padang), teh talua :), hingga tahu sumedang...<br />Kawasan lain yang direkomendasikan : Jl. Ratulangi, Jl. Damar, dan Jl. Permindo. <br /><br />Yang favorit :<br /><span style="font-weight:bold;">Durian</span>. Paling terkenal adalah durian dari daerah <span style="font-weight:bold;">Pasaman</span>, tapi umumnya tiap daerah di Sumatra Barat menghasilkan durian yang lezat dan... murah meriah! Hm...! J<br /><span style="font-weight:bold;"><br /><br />4. Keadaan Sosial Budaya :</span><br />- Falsafah Minangkabau adalah Adat Basandi Syara', Syara' Basandi Kitabullah. Jadi pada umumnya agama yang dianut urang Minang adalah Islam. <br />- Garis keturunan urang minang memakai asas matrilineal. <br />- umumnya laki-laki Minang yang sudah cukup umur akan merantau. Pada zaman dulu, jika tidak merantau ke luar daerah, paling tidak mereka sudah tidak lagi tinggal di rumah keluarganya. <br />- Merantau bagi urang minang adalah budaya, tapi bukan berarti mereka lupa untuk membangun kampung halamannya sendiri.<br />- walaupun tugas mencari nafkah menjadi kewajiban kaum lelaki, umumnya wanita Minang pandai mencari profit tambahan.<br />- Umumnya kantor-kantor pemerintah daerah di Sumtra Barat mengadopsi arsitektur Rumah Bagonjong (Rumah dengan atap menyerupai tanduk, oleh orang luar kadang disebut Rumah Gadang). Rumah-rumah pribadi pun di beberapa lokasi cukup banyak yang mengadopsi bentuk rumah bagonjong ini. <br />- Sistem pemerintahan Minangkabau adalah Nagari. Tiap-tiap Nagari dipimpin oleh Wali Nagari. <br />- sejak zaman dulu Urang Minang dikenal sangat berbudaya. Banyak penulis/pemuka besar lahir di sini. Tari-tarian yang berasal dari Minangkabau juga sangat banyak, seperti Tari Pasambahan, Tari Piring, dll. <br />- Masakan Padang umumnya pedas, boleh dibilang, kecap jarang ditemukan di sini J<br /><br />Lainnya :<br />- Setelah Pariaman, Padang adalah kota yang hawanya gerah! Sekitar 32-34oC, sebaliknya Bukittinggi adalah kota paling dingin di Sumatra Barat, pada malam hari bisa mencapai 18oC.<br />- Pilihan penginapan bagi turis sangat beragam. Mulai dari Hotel kelas atas seperti Hotel Pangeran Beach (Jl. Juanda), Hotel Bumi Minang (Sedona, Jl. Pondok); kelas menengah seperti ke Wisma Mayang Sari (Jl. Sudirman); hingga penginapan murah pun ada (di sepanjang Jl. Pemuda, juga Jl. Permindo). Backpackers tidak perlu khawatir J<br />- Suasana trotoar sepanjang Jl. Permindo mirip dengan Jl. Malioboro di Jogja. Penuh pertokoan, orang, dan pedagang kaki lima. J<br />- urang minang umumnya menggunakan bahasa minang sebagai bahasa pergaulan sehari-hari. Tapi sebenarnya, bahasa minang cukup mudah dimengerti J<br />- informasi lainnya tentang Padang/Sumatra Barat bisa dibaca di http://go-ranahminang.blogspot.com/2007/03/memperkenalkan-sumatra-barat.html <br /><br /><br /><span style="font-style:italic;">Artikel di atas diambil dari isi email saya untuk seorang penanya di Forum. <br />Btw, semoga liputannya sukses, dan jangan lupa kabar-kabari lagi, ya! :D</span>Hanniehttp://www.blogger.com/profile/14308819837431063242noreply@blogger.com15tag:blogger.com,1999:blog-38620186.post-2135116632293525342007-04-04T12:13:00.000+07:002008-12-11T18:32:00.178+07:00RendangRendang daging adalah masakan khas urang Minang, namun sejauh ini, masakan bercita rasa agak pedas ini digemari oleh semua orang di Indonesia (dan sebagian Melayu). Rendang memakai santan dan daging sapi sebagai bahan utamanya. Bumbu-bumbu lainnya adalah kelapa (untuk santan), lengkuas, serai, bawang dan aneka bumbu lainnya.<br /><br />Berikut ini resep untuk membuat rendang, <span style="font-style:italic;">diambil dari <a href="http://www.melroseflowers.com/mkic/resep/daging/rendang_daging.html">sini</a></span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxICwerlSyNEumths2m9lC3wgZx5QK1EKmObkrj2e2mRzseRcl4HHPAL_vm6EWJU3YIxMN3aET-QaHlqfIAOPo3UEnOPN_jPy-jPtfBdJyNUi4f7HWK1G8YPFjYk2Pixd05U8C/s1600-h/rendang.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEhxICwerlSyNEumths2m9lC3wgZx5QK1EKmObkrj2e2mRzseRcl4HHPAL_vm6EWJU3YIxMN3aET-QaHlqfIAOPo3UEnOPN_jPy-jPtfBdJyNUi4f7HWK1G8YPFjYk2Pixd05U8C/s320/rendang.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5049437342922711442" /></a><br />Bahan:<br /><br /> * 1 kg daging sapi, dipotong jadi sekitar 15 potong (Lihat gambar)<br /> * 2 liter santan dari 3 butir kelapa tua parut dan diperas.<br /> * 1 batang serai, dimemarkan<br /> * 1 lembar daun kunyit<br /> * 5 lembar daun jeruk purut, diikat dengan daun kunyit<br /><br />Bumbu yang dihaluskan:<br /><br /> * 12-20 cabai merah, digiling<br /> * 6 butir bawang merah<br /> * 3 siung bawang putih<br /> * 1 cm jahe<br /> * 5 cm lengkuas/laos<br /> * garam secukupnya<br /><br />Cara Membuat:<br /><br /> * Masak santan bersama daun kunyit, daun jeruk dan serai. Lalu masukkan bumbu yang sudah dihaluskan sampai mendidih dan kecilkan apinya.<br /> * Lalu masukkan daging yang sudah dipotong-potong dan aduk terus dengan rata agar matangnya merata.<br /> * Masak terus daging dengan api sedang sampai santan mengental dan agak kering dan daging sudah menjadi empuk.<br /> * Dihidangkan sekali panas atau dingin sesuai dengan selera masing-masing. Paling enak kalau dihidangan bersama Nasi Putih.<br /><br />Untuk 6-8 orang.<br /><br />Catatan: Untuk lebih wangi, biasanya bumbu yang dihaluskan ditumis dulu dengan 2 sdm minyak sayur lalu masukkan potongan daging. Terakhir baru masukkan santan.Hanniehttp://www.blogger.com/profile/14308819837431063242noreply@blogger.com12tag:blogger.com,1999:blog-38620186.post-54037208354019042532007-03-17T12:35:00.000+07:002007-03-21T14:54:51.713+07:00Rahasia Illahi Pasca Gempa Sumbar<a href="http://photobucket.com" target="_blank"><img src="http://i52.photobucket.com/albums/g30/posmetro/allah.gif" align="left" border="0" alt="Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket"></a><p align="left">"... <i>Sungguh terdapat tanda-tanda keesaan dan kebesaran <br />Allah bagi kaum yang berpikir</i>" (QS. al Baqarah:164).</p><p align="left">Gempa besar yang melanda Sumbar pada 6 Maret 2007 lalu, menyisakan cerita kebesaran <i>Illahi Rabbi</i>. Di samping menunjukkan kedigdayaannya sebagai penguasa semesta yang berbuat sekehendaknya, Allah juga mengukuhkan kebesarannya kepada para umatnya melalui penampakan awan yang berlafadzkan namaNya dan RasulNya. <i>Subhanallah</i>!</p><p align="justify">Bila pada bencana gempa dan tsunami di Aceh, 26 Desember 2004 silam, muncul penampakan hempasan ombak berlafadzkan Allah, di Sumbar kejadian serupa tapi tak sama, juga terjadi. Adalah Kevin, pelajar kelas VIII G (kelas 2) SMPN 8 Padang yang pertama kali melihat keagungan Rabbnya itu.</p><p align="justify">Beberapa menit pasca guncangan gempa yang terjadi pada pukul 10.49 WIB dengan kekuatan 6,3 SR (versi USGS) atau 6 SR (versi BMG), dia bersama teman-teman dan gurunya berkumpul di halaman sekolahnya untuk mendengarkan <i>tausiyah</i> sekaligus dzikir bersama guna meredam kepanikan. Di bawah bimbingan guru agama, Muhammad Kosim LA, dengan penuh kekhusyu'an mereka semua mengikuti <i>tausiyah</i> itu. Dzikir dengan melafadzkan <i>tasbih, tahmid, takbir</i>, dan <i>tahlil</i> dikumandangkan, untuk mengobati hati yang tengah didera rasa takut atas kejadian gempa yang baru beberapa menit berlalu.</p><p align="justify">Di saat itulah, atas kuasa Illahi, Dia menunjukkan kekuasaanNya. Secara tiba-tiba gumpalan awan membentuk tulisan Allah. Kejadian di luar dugaan tersebut, disaksikan dengan mata telanjang dan dalam keadaan sadar oleh Kevin. Saat itu, jam menunjukkan pukul 11.15 WIB. Tak percaya dengan penglihatannya, dia lantas memberitahukan beberapa temannya dan kemudian informasi tersebut menyebar, hingga semua manusia yang ada di sekolah ini menyaksikan pemandangan yang menggetarkan rasa keimanan itu.</p><p align="justify">Tulisan tersebut sangat jelas, dan bisa dibaca banyak orang. Terlebih ketika itu cuaca sangat bagus, langit terang berwarna biru. Sekitar sepuluh menit kemudian, tulisan Allah berubah membentuk tulisan Muhammad dengan tulisan Arab. Dan dilihat lebih nyata, di atas huruf “Dal” dari tulisan Muhammad itu tertulis pula “Allah”. Jika ditelusuri lagi, awan itu pun membentuk tulisan “Muhammad Rasulullah”.</p><p align="justify">Momen ini, tidak disia-siakan oleh siswa dan guru yang memiliki HP berkamera. Jadilah gumpalan awan itu sebagai objek foto yang bernilai. Dan jadi pulalah cerita dan kejadian ini sebagai pembicaraan yang tak habis-habisnya, yang juga menjadi konsumsi pemberitaan di media massa.</p><a href="http://photobucket.com" target="_blank"><img src="http://i52.photobucket.com/albums/g30/posmetro/semangko.gif" align="right" border="0" alt="Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket"></a><p align="justify">Kebesaran Allah ini terus berlanjut. Dalam bentuk lain, penguasa alam semesta ini menampakkan kuasaNya melalui lafadz namaNya di buah semangka yang ditemukan masyarakat di Pasa Suak, Jorong Koto Jambua, Aia Bangih, Kabupaten Pasaman Barat. Lafadz tersebut pertama kali ditemukan perempuan paroh baya bernama Nurbasiah (50), Sabtu (10 Maret 2007) pagi saat dirinya berpuasa.</p><p align="justify">Ketika itu, Nurbasiah baru membeli semangka di Pasar Aia Bangih. Tanpa banyak perasaan apa-apa, dia membawa pulang buah itu untuk kemudian dipotong menjadi beberapa bagian guna dijualnya kembali. Setelah beberapa kali potong, sampailah pada potongan terakhir yang membuatnya tercengang. Sekelebatan cahaya ke luar dari semangka tersebut. Hal itu sempat membuatnya sedikit tersentak. Ketika upaya pemotongan terus dilanjutkan, dia kesulitan dan memerlukan tenaga ekstra hingga akhirnya terbelah.</p><p align="justify">Ketika dibelah, dia memperhatikan semangka tersebut bersama anaknya. Ketika diteliti lebih jauh, terlihatlah sebuah guratan-guratan membentuk lafadz Allah. Oleh si anak, buah itu dilarang untuk dijual. Namun, ibunya masih bertahan dan memintanya untuk dijadikan santapan saat berbuka puasa pada sore harinya. Hal ini juga dilarang sang anak, karena potongan semangka tadi dirasakannya sangat istimewa.</p><a href="http://photobucket.com" target="_blank"><img src="http://i52.photobucket.com/albums/g30/posmetro/talua.gif" align="left" border="0" alt="Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket"></a><p align="justify">Tak sampai di situ, Allah kembali menunjukkan betapa besarnya kekuasaan diriNya. Dia kembali hadir di tengah-tengah umatNya pada Rabu (14 Maret 2007) sekitar pukul 16.00 WIB, melalui cangkang telur yang bikin heboh Warga Jalan Banto Laweh No 46A, RT 02/RW I. Seorang anak SMP yang sedang mengerjakan kegiatan rutinnya sepulang sekolah, mengutip telur ayam kampung di kandang belakang rumahnya, dibikin takjub saat melihat sebuah telur yang semula dikiranya rusak karena sebagian cangkangnya belum keras. Setelah diperhatikannya dengan seksama, ternyata bertuliskan lafadz Allah pada ujungnya. <i>Subhanallah</i>!!</p><p align="justify">Keesokan harinya, Kamis (15 Maret 2007), cangkang telur berlafadz Allah ditemukan pula di Pasa Suak, Kecamatan Aia Bangih, Pasaman Barat --yang sebelumnya dihebohkan dengan semangka ajaib bertuliskan Allah. Adalah Via (36), seorang pedagang kelontong setempat yang berkesempatan melihat fenomena ini. Ibu dua anak itu terkesima melihat guratan telur ayam ras yang diterimanya beberapa hari lalu dari Payakumbuh. Padahal ketika itu dia "hanya" berniat memeriksa satu-persatu dari ratusan telur yang akan dijualnya. Manatahu dia juga menemukan keanehan seperti berita cangkang telur di Bukittinggi yang baru saja dibacanya di koran. Dan niatnya kesampaian. Allah memperlihatkan kebesaranNya itu. <i>Allahu Akbar</i>!!</p><a href="http://photobucket.com" target="_blank"><img src="http://i52.photobucket.com/albums/g30/posmetro/awan.gif" align="right" border="0" alt="Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket"></a><p align="justify">Allah SWT tampaknya tak bosan-bosan menunjukkan kuasaNya. Kali ini Sang Maha Pencipta kembali memperlihatkan lafadz namaNya di awan. Giliran Rahayu Yalwis (14), seorang siswi kelas 2 SMPN 20 Padang, yang berkesempatan melihat fenomena yang cukup menghebohkan itu. Minggu (18 Maret 2007) sekitar pukul 12.30 WIB, secara tidak sengaja dia melihat gumpalan awan di atas langit biru saat dia berada di pekarangan rumahnya di Perumahan Pelana Indah Blok i No 5, Kelurahan Pampangan, Kecamatan Lubuak Bagaluang. Dia lantas memberitahukan kepada ibunya, Wisdarmi. Sang bunda langsung ambil inisiatif meminta anaknya untuk mengabadikan momen itu di kamera HP-nya. Karena selisih waktu saat melihat dan mengabadikan itu lumayan lama, hasil foto dari HP Nokia 6630 tersebut terlihat agak sedikit mengembang.</p><p align="justify">Sudah cukupkah Allah melihatkan tanda-tanda kepada umatNya di Sumbar? Belum!!! </p><a href="http://photobucket.com" target="_blank"><img src="http://i52.photobucket.com/albums/g30/posmetro/kayu.gif" align="left" border="0" alt="Photo Sharing and Video Hosting at Photobucket"></a><p align="justify">Illahi Rabbi kembali memperlihatkan kebesarannya kepada manusia supaya kembali kepada jalan yang benar. Selasa (20 Maret 2007) sekira pukul 10.00 WIB, warga Batu Taba, Kabupaten Agam digemparkan oleh temuan lafadz <i>asma Allah</i> di pohon jati yang tumbuh di perkarangan SMIK Batutaba. Di sekolah yang memiliki program studi kryia kayu, kriya tekstil dan studi akuntansi itu menjadi ramai seketika karena informasinya sangat cepat tersebar. Bermacam-macam reaksi yang keluar dari mulut warga tetapi kebanyakan memuji kebesaran Allah. </p><p align="justify">Pertanda apakah ini? Begitu beruntunnya Sang Pencipta Manusia itu memperlihatkan kebesaranNya pada rakyat Sumbar. Adakah sesuatu akan terjadi? Atau ini sekedar untuk memperingatkan umatNya agar selalu mengingatNya? <i>Wallahualam</i>...</p><p align="justify"><i>Allahu Akbar</i>. Allah maha besar. Seperti dikatakan <a href="http://padangekspres.co.id/mod.php?mod=publisher&op=viewarticle&artid=15495">Eka Putra Wirman</a>, dosen Fakultas Ushuluddin IAIN Imam Bonjol Padang, "<i>Di sini terlihat betapa sempurnanya informasi yang diberikan Allah kepada manusia tentang kekuasaan-Nya. Bukti-bukti tersebut dapat dicerna dengan mudah oleh indera manusia karena bukti-bukti itu merupakan bagian terpenting dalam kehidupan manusia, bahkan bukti-bukti itu terdapat pada diri manusia sendiri. Allah terlihat sangat pemurah dan tidak pernah bersikap kikir dan pelit dalam membeberkan keperkasaan dan kedigdayaan-Nya. Allah tidak memilih-milih waktu tertentu untuk “bertajalli” kepada hamba-Nya, karena Dia tidak ingin sang hamba tersesat dari jalan yang lurus. Allah juga tidak sedang bermain petak-umpet dengan hamba-Nya, yang sekali-kali timbul dan sering kali bersembunyi</i>." </p><p align="justify">Ingat, Allah telah mengingatkan kita melalui al Qur'an, bahwa, “...<i>dan di bumi itu terdapat tanda-tanda (kekuasaan Allah) bagi orang-orang yang yakin, dan juga pada dirimu sendiri, maka apakah kamu tiada memperhatikan</i>?” (QS. Adz Dzaariyaat:20-21). <b>(***)</b></p><p align="justify"><br /><br /><em>tulisan ini disalin (dan ditambah) dari <a href="http://ayahdisya.blogspot.com/2007/03/kuasa-allah-di-gempa-sumbar.html#comments">blog ayahdisya</a></em>Hanniehttp://www.blogger.com/profile/14308819837431063242noreply@blogger.com8tag:blogger.com,1999:blog-38620186.post-9098122621451089222007-03-08T11:57:00.000+07:002008-12-11T18:32:00.366+07:00Blog Go-Ranahminang masuk majalah online (rubrik bz!aktual)Tanpa bermaksud mengecilkan musibah di kampuang halaman, ada berita baik dari <a href="http://go-ranahminang.blogspot.com">blog kito basamo</a>. Blog Go-Ranahminang masuk pemberitaan di majalah online blogfam <a href="http://www.bz.blogfam.com">bz!</a> <br /><br />Berikut bagian-bagian dari berita tersebut (selengkapnya bisa dibaca di <a href="http://bz.blogfam.com/2007/03/blog_kolaborasi_sebuah_upaya_b.html">link majalah tersebut</a>)<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Latar belakang pembuatan blog Go-Ranahminang</span><br />"Ada dua hal yang orang akan ingat pada Ranah Minangkabau; makanan khas (kuliner) dan lokasi wisatanya. Sebagai perantauan Minang yang pernah tinggal di kampuang halaman (semasa kuliah, 1998-2003) selalu ada rasa rindu untuk kembali ke sana. Dalam berbagai kesempatan berbicara soal Minangkabau, ternyata tidak hanya urang Minang asli yang punya apresiasi yang sama akan kampung halamannya, tetapi juga banyak orang luar Minang yang memiliki kesan mendalam, bahkan tidak jarang mereka langsung menyatakan keinginannya untuk (kembali) mengunjungi daerah-daerah wisata di Sumatra Barat. <br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5aBk9ysJnY5O_MKbiT6-DiHRfosOQjZ8_GpOuDuINtDZyY8DjXOdwN57uLkO16C5ymbRwHInbb0RsTWvQfpCNYOnOWj9oWure9Vph7fRhB8fIpXgkY2XGBm2uyYDd2YbcG_NC/s1600-h/aktual2.jpg"><img style="float:right; margin:0 0 10px 10px;cursor:pointer; cursor:hand;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj5aBk9ysJnY5O_MKbiT6-DiHRfosOQjZ8_GpOuDuINtDZyY8DjXOdwN57uLkO16C5ymbRwHInbb0RsTWvQfpCNYOnOWj9oWure9Vph7fRhB8fIpXgkY2XGBm2uyYDd2YbcG_NC/s320/aktual2.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5039414781495865282" /></a>Suatu ketika, kerinduan akan kampung halaman begitu merasuk di hati hingga -pada awal Desember tahun lalu, saya menuangkannya dalam sebuah tulisan di <a href="http://etnahannie.blogspot.com/2006/12/from-padang-to-bandung-for-life-part-1.html">blog</a>. Di sana saya paparkan keindahan ranah Minang, antara lain obyek wisatanya (antara lain: kota wisata Bukittinggi yang kadang disebut Paris van Sumatra, Lembah Harau yang sering disebut sebagai Green Canyon-nya Indonesia, tempat surfing para bule di Mentawai, keindahan Danau Singkarak, Puncak TriArga (Gunung Merapi-Singgalang-Tandikat) lokasi rafting di Danau Maninjau, hingga tempat-tempat jajan yang terkenal (di kota Padang, Bukittinggi, hingga Padangpanjang). Karena keterbatasan halaman, maka tidak semunya bisa saya informasikan di blog. Tidak disangka, respon (komentar) dari pembaca begitu antusias! Beberapa orang bahkan langsung memberi tambahan informasi mengenai lokasi-lokasi lain di Sumatra Barat yang belum sempat saya sebutkan. Tidak sedikit yang bahkan protes berat karena dianggapnya saya lupa untuk menuliskan lokasi-lokasi lain. Yang surprise, banyak dari mereka yang berkomentar tersebut justru bukan berasal dari Minangkabau! Tapi mereka tahu persis apa-apa saja kuliner khas dan dimana tempat-tempat wisata yang bagus di Sumatra Barat. Semua respon tersebut sangat menyenangkan dan menggugah diri saya," kata wanita yang akrab dipanggil Etna ini melalui email. "Berangkat dari respon yang sangat bagus tersebut, lanjutnya lagi, "saya yang tadinya memang berniat melanjutkan cerita mengenai ranah Minang, (di blog saya) akhirnya punya ide untuk menuangkannya dalam sebuah blog bertema yang khusus mengenai Minangkabau. Ide inilah yang kemudian saya diskusikan dengan <a href="http://ayahdisya.blogspot.com">Maryulismax</a>. Max, yang juga seorang jurnalis pada harian lokal di kota Padang langsung menyatakan kesediaan untuk ikut serta mengelola blog itu. Di internet sebetulnya cukup banyak situs yang memberikan informasi mengenai Minangkabau, tapi belum ada satu pun yang berupa blog, dan terutama khusus mengulas Minangkabau. Mengingat semakin berkembangnya dunia blogging di internet, tentunya keberadaan blog Go-RanahMinang dapat menjadi alternatif media informasi yang mudah diakses siapapun. Alhamdulillah, terhitung 2 bulan sejak dipasang, hit counter menunjukkan bahwa blog ini sudah dikunjungi lebih dari 330 kali. Padahal kegiatan promosi blog ini belumlah dilakukan secara optimal. Sebagaimana tertulis pada headernya, blog Go-RanahMinang ini dipersembahkan untuk memperkenalkan Ranah Minang tercinta. 'Memperkenalkan' di sini diwujudkan dengan postingan-postingan informatif dengan format feature. Sejauh ini, alhamdulillah respon yang masuk sangat positif, baik untuk postingan artikel maupun keberadaan blog spesial ini. Tidak hanya dukungan dari blogger asal Minang, tetapi banyak juga blogger dan pengunjung yang bukan urang Minang menyatakan dukungannya pada blog Go-RanahMinang. Bahkan beberapa pengunjung juga langsung mengutarakan keinginannya untuk menjadi kontributor blog ini. Kami sangat berterima kasih pada semua pihak yang memberikan respon positif tersebut."<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Kenapa blog kolaborasi?</span><br />"Ada dua alasan," kata Etna yang menyandang gelar Sarjana Hukum Universitas Andalas Padang ini, ketika ditanyakan pertanyaan serupa, "Pertama, sederhana saja, sebagai perantauan (saya kini tinggal di Jakarta) tentulah akan banyak kendala bila saya sendiri yang mem-feature-kan apa-apa yang ada di Sumatra Barat. Terutama untuk mendapatkan foto dan informasi peristiwa terkini, demikian juga dalam hal pengetahuan soal seluk beluk ranah Minang. Mengundang kontributor, atau sebenarnya siapa saja yang bersedia menyumbangkan tulisannya soal ranah minang, tentu akan sangat membantu. Postingan peristiwa budaya Urang Padang Baralek Gadang misalnya, ditulis oleh Max karena beliau memiliki data yang cukup lengkap.<br /><br />Alasan kedua, saya sering sekali melihat banyak postingan blogger yang berupa artikel khusus tentang Minangkabau (terutama soal kuliner dan wisata). Saya ingin mengumpulkan postingan-postingan informatif tersebut dalam blog Go-RanahMinang ini (tentu saja seizin blogger tersebut). Jadi saya lihat di sini sebetulnya banyak orang yang punya apresiasi tinggi akan Minangkabau. Apresiasi seperti itulah yang ingin ditampung oleh blog Go-RanaMinang, baik mereka (penulisnya) menjadi kontributor maupun sekedar 'menitip' artikel. Hal yang menggembirakan adalah salah seorang kontributor Go-RanahMinang baru menghubungi saya, dan dia mengabarkan bahwa blog ini dalam waktu dekat akan memiliki domain sendiri!<br />Proses menuju ke sana sedang berlangsung, dan saat ini Go-RanahMinang juga sedang menunggu persetujuan proposal dari depkominfo. Nantinya, web go-ranahminang ini (tetap berbentuk blog) juga memiliki forum yang lebih baik dari yang sekarang. <br /><br /><span style="font-weight:bold;">Keunggulan blog Go-Ranahminang dan usahanya untuk ikut serta memanjukan pariwisata Minangkabau</span><br />"Kekuatan blog ada pada isi blog tersebut. Selain membuat tampilan template yang menarik, kami juga berusaha untuk menyajikan artikel-artikel dan foto yang berupa feature Minangkabau. Kesemua artikel disajikan dengan bahasa Indonesia (bukan bahasa Minang) dengan gaya penulisan yang ringan, populer, tapi tetap "berkelas". Dengan begitu banyaknya potensi wisata dan budaya yang tersimpan di Ranah Minang, kami tidak perlu khawatir akan kehabisan bahan untuk ditulis. Selain itu, foto-foto yang bagus, selain dapat menjadi pendukung isi tulisan, tentu saja juga akan menjadi daya tarik tersendiri," demikian kiat Etna menarik pengunjung ke blog kolaborasinya. Ia lalu menambahkan,"Promosi juga berperan penting untuk menarik minat pengunjung. Selain promosi dengan mengusahakan pemasangan banner blog Go-RanahMinang di kalangan blogger, kami juga punya rencana untuk mengadakan event-event baik di internet maupun di "darat". Semuanya butuh proses. Tapi yang terpenting adalah --kembali pada fungsi blog sebagai media informasi, maka kami lebih menekankan pada kualitas isi artikel dan tentu saja secara rutin melakukan update".<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Aktivitas offline </span><br />Sementara Etna mengungkapkan sejumlah rencana untuk kegiatan offline go-ranahminang. "Beberapa hari setelah blog go-ranahminang diluncurkan, kami juga membuat sebuah sebuah forum komunitas bernama Komunitas Blogger Urang Minang. Community ini bertujuan untuk mahimpun nan taserak. Maksudnya, mengingat fakta bahwa cukup banyak orang Minang yang punya blog, tapi seringkali tidak terdeteksi keberadaan blog dan jati diri sebagai urang Minangnya. Maka komunitas ini diharapkan akan menjadi ajang silaturami dunia maya sesama urang awak, sekaligus mengukuhkan identitas keminangannya. Di forum tersebut misalnya, anggota yang tinggal dari berbagai belahan dunia dapat mengobrol bersama menggunakan bahasa kampuang halaman; maupun bertukar informasi tentang hal lain. Jadi forum komunitas ini fungsinya sebatas media silaturahmi para pemilik blog asal Minangkabau, agar mereka saling kenal satu sama lainnya.<br />Tapi sebelumnya, patut ditegaskan, keberadaan blog dan juga forum ini bukanlah bentuk dari sikap primordialisme sempit yang hanya mengedepankan semangat kedaerahan. Sebaliknya, blog dengan tagline Go! Minangkabau, GO!!! ini lahir semata karena rasa peduli pada kemajuan pariwisata Indonesia umumnya, dan khususnya kemajuan dari potensi-potensi pariwisata yang ada di ranah Minang, rencananya, pada saat anggota komunitas ini mencapai jumlah tertentu, akan dibuat event seperti kopi darat atau lainnya. Saat ini kami masih sebatas mengobrol di forum atau di Y!m. Tapi pengelola blog Go-RanahMinang akan mengusahakan untuk bisa berperan dalam event lain. Saya baca di sebuah milis komunitas, ada rencana pulang basamo bagi urang awak di seluruh dunia pada medio 2008. Tidak tertutup kemungkinan blog Go-RanahMinang akan ikut berpartisipasi untuk mensukseskan rencana itu," ujar wanita yang berprofesi di bidang Hukum/Legal dan Penulis Free-Lance ini menutup perbincangan.Hanniehttp://www.blogger.com/profile/14308819837431063242noreply@blogger.com78tag:blogger.com,1999:blog-38620186.post-48853187387601105422007-03-07T23:09:00.000+07:002008-12-11T18:32:00.543+07:00Minangkabau tak Putus Dirundung Petaka<span style="font-style:italic;">Indak dapek sarimpang padi<br>Batuang dibalah ka paraku<br>Indak dapek sakandak hati<br>Kandak Allah nan balaku</span><br></span><p align="left">Belum habis air mata atas terbakarnya Istano Basa Pagarayuang karena ditembak petir pada 27 Februari 2007 pukul 19.46 WIB, air mata anak nagari Minangkabau menetes lagi. <i>Alam takambang </i>yang (dulu) jadi guru, kini tak lagi bersahabat. Rangkaian gempa besar akibat pergerakan Patahan Semangko, telah meluluhlantakkan sejumlah daerah di <i>ranah bundo</i> ini. Menangislah, bila air mata masih bersisa.</p><span class="fullpost"><p align="justify">Bumi berguncang hebat, suara gemuruh membahana, pekikan histeris ketakutan sontak berderu deram seiring rubuhnya berbagai bangunan. Adalah gempa berkekuatan 6,3 Skala Richter (SR) --versi United State Geological Survey (USGS)-- atau 6 SR versi Badan Meteorologi Geofisika (BMG) yang berpusat 10 km barat laut Batusangkar yang jadi pemicunya. Suasana <i>bagaleboh</i> (panik dan mencekam), begitu guncangan hebat ini dirasakan menggetarkan tanah yang dipijak.</p><p align="justify">Di Padang, warga kota langsung panik dan berlarian ke sana kemari. Ribuan kendaraan langsung memenuhi ruas jalan yang memicu kemacetan besar-besaran di sejumlah lokasi. Mereka ingin menyelamatkan diri dari kemungkinan terjadinya tsunami. Sebagian lagi tetap bertahan di rumah, rumah sakit, gedung perkantoran, sekolah, pusat perbelanjaan, dan fasilitas publik lainnya sembari menunggu informasi dan kemungkinan gempa susulan.</p><p align="justify">Ketidakpastian pusat gempa dan trauma tsunami Aceh, jelas menjadi pemicu kepanikan. Akses informasi putus, HP menjadi tak berguna karena sulit menghubungi dan dihubungi, listrik padam, jalanan macet, tak jelas mau lari kemana, sehingga sebagian memutuskan pasrah menerima kemungkinan terburuk.</p><p align="justify">Kepanikan berlangsung hampir setengah jam, karena belum adanya informasi pasti soal pusat gempa dan skala kekuatannya. Yang ada di benak warga, gempa besar itu berpusat di laut yang tentu saja bisa memicu munculnya tsunami, mengingat Kota Padang sendiri memang berada di bibir pantai. Maka maklum sajalah, bila semuanya pada lari sejauh mungkin dari bibir pantai menuju ke daerah ketinggian seperti Limau Manih, Indaruang, Gunuang Pangilun, walau pada akhirnya lari itu akhirnya tersandung macet di sana-sini.</p><p align="justify">Kepanikan berangsur kurang, setelah sejumlah petugas Dinas Kesejahteraan Sosial, Penanggulangan Banjir dan Bencana (DKS-PBB) Kota Padang yang menggunakan mobil <i>rescue</i> hilir mudik menyampaikan informasi pusat dan skala gempa. "Kemungkinan tsunami kecil, karena gempa berpusat di Batusangkar! Jangan panik, tetap waspada," begitu teriak mereka dari corong pengeras suara yang sedikit melegakan warga.</p><p align="justify">Gempa susulan terus ada dengan guncangan yang lumayan besar. Dari data <a href="http://gis.bmg.go.id/gempaterkini.asp">BMG</a>, sebelum gempa besar itu, sebenarnya sudah ada gempa berkekuatan 5.8 SR pada pukul 08.49 WIB yang berpusat di 19 km selatan Bukittinggi dengan kedalaman 33 km. Disusul gempa berkekuatan 5,3 SR di 285 km barat daya Pariaman dengan kedalaman 427 km. Setelah itu, barulah gempa besar Batusangkar tersebut <i>menghoyak</i> kuat. Disusul gempa-gempa lanjutan berkekuatan 5,3 SR pada pukul 13.13 WIB di 50 km timur laut Payakumbuh, gempa 5,6 SR pada pukul 15.08 WIB di 214 km barat daya Padang, gempa 5,4 SR di 14 km tenggara Bukittinggi pada pukul 17.53 WIB. Hingga malam, pukul 21.23 WIB muncul gempa 5,2 SR di 14 km barat laut Batusangkar dan disusul gempa-gempa kecil lainnya.<br /><span style="font-style:italic;">Tulisan selengkapnya dapat dilihat di <a href="http://ayahdisya.blogspot.com/2007/03/minangkabau-tak-putus-dirundung-petaka.html#comments">blog ayahdisya</a></span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6LeNF-njbVjDK9pzjIhXQtuMuj7e1b8N6N3QB4ulpZ18tmb5_z1Wzken0V-PzPVaGd6wwM1eh8FVUxBHRuhZfjCgdB8XYfaav5ncnuxyGLy_RTdp1V8dZTqtutRTQ0grOWkP-pw/s1600-h/singkarak.jpg"><img style="float:left; margin:0 10px 10px 0;cursor:pointer; cursor:hand;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj6LeNF-njbVjDK9pzjIhXQtuMuj7e1b8N6N3QB4ulpZ18tmb5_z1Wzken0V-PzPVaGd6wwM1eh8FVUxBHRuhZfjCgdB8XYfaav5ncnuxyGLy_RTdp1V8dZTqtutRTQ0grOWkP-pw/s320/singkarak.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5039408719247102466" /></a><br /><span style="font-style:italic;">Pusat gempa terjadi di patahan Sumatera, yang melalui segmen Singkarak, tepatnya di koordinat 0,536 Lintang Selatan (LS) dan 100,498 Bujur Timur (BT) di utara danau Singkarak.</span><br />Sumber gambar : <a href="http://www.google.co.id">Google</a>/<br /><a href="http://www.kompas.com/ver1/Iptek/0703/06/161817.htm">Kompas</a>Maryulis Maxhttp://www.blogger.com/profile/02218501659970749805noreply@blogger.com4tag:blogger.com,1999:blog-38620186.post-30106953511529535282007-03-01T17:56:00.000+07:002008-12-11T18:32:00.717+07:00Memperkenalkan : Sumatra Barat<span style="font-style:italic;"><a href="http://id.wikipedia.org/wiki/Sumatera_Barat">Sumatra Barat</a>, atau identik dengan nama Minangkabau terletak di di bagian barat tengah pulau Sumatera, Provinsi ini memiliki dataran rendah di pantai barat, serta dataran tinggi vulkanik yang dibentuk Bukit Barisan yang membentang dari barat laut ke tenggara. Kepulauan Mentawai yang terletak di Samudera Hindia termasuk dalam provinsi ini. Garis pantai Sumatera Barat seluruhnya bersentuhan dengan Samudera Hindia sepanjang 375 km. </span><br /><br />Sumatra Barat juga merupakan salah satu provinsi yang memegang peranan penting dalam sejarah Republik Indonesia. Salah satu kotanya yaitu Bukittinggi pernah menjadi ibukota Pemerintahan Darurat RI. Sebagai (mantan) ibukota negara, Bukittinggi mempunyai sebuah Istana, yang dalam beberapa kesempatan hingga kini dipergunakan sebagai tempat pertemuan pejabat atau bilateral. <br /><br /><span style="font-weight:bold;">Obyek wisata</span><br />Provinsi indah ini memiliki objek wisata hampir di setiap sudutnya. Tidak hanya berupa obyek wisata alami, di pusat-pusat kotanya pun banyak terdapat obyek wisata yang menarik dan layak dikunjungi. Yang mengesankan, tiap-tiap kota di provinsi seluas 42.297,30 km² ini memiliki obyek wisata yang berbeda satu sama lain. Yang alami seperti <span style="font-weight:bold;">pantai, panorama, taman nasional, lembah, danau, tempat surfing, tempat rafting, air terjun, perbukitan, tebing, hingga ngarai</span> terbentang merata di setiap wilayah provinsi ini. Obyek wisata budaya pun tidak kalah banyaknya. <span style="font-weight:bold;">Istana Pagaruyung</span> (sayang terbakar pada Februari 2007) di Batusangkar, <span style="font-weight:bold;">Jam Gadang, Benteng Fort deKock dengan Jembatan Limpapeh</span> di Bukittinggi, bahkan kampus-kampus seperti <span style="font-weight:bold;">Universitas Andalas</span> (dengan pesona bukit dan panoramanya) dan <span style="font-weight:bold;">Universitas Bung Hatta</span> (terletak di tepi pantai) seringkali menjadi obyek wisata. <br /><br />Bagaimana dengan <span style="font-weight:bold;">wisata belanja</span>?<br />Kota <span style="font-weight:bold;">Bukittinggi, Padang, Padangpanjang, Batusangkar, Solok, hingga Silungkang</span> adalah lokasi yang tepat untuk berbelanja <span style="font-weight:bold;">kain, pakaian, kerajinan tangan, songket, hingga oleh-oleh khas daerah Minangkabau</span>. Oleh-oleh khusus berupa penganan khas setempat (seperti <span style="font-weight:bold;">keripik sanjai, gelamai, kerupuk jangek, dan lainnya</span>) dapat diperoleh di setiap destinasi, tidak mungkin terlewatkan.<br /><br />Begitu banyak lokasi wisata di Minangkabau, hingga tidak cukup satu hari untuk mengunjunginya, bahkan dalam satu kota sekali pun! <br />Puas menikmati obyek wisata dan berbelanja, gunakan sedikit waktu istirahat Anda untuk mencicipi kuliner khas Minangkabau. <br /><br /><span style="font-weight:bold;">Kuliner</span><br />Di kawasan Pondok, kota Padang Anda dapat menemukan aneka tempat jajan baik berupa warung, maupun kios permanen. Mulai dari l<span style="font-weight:bold;">ontong gulai pakis, bubur kampiun, es durian, hingga teh talua</span> dijajakan di sni. <br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1bzKEXBPAxJhTfK7bHzZy7KMFVfXk0-bkl6zT9HJIwNf5qJT39pPhPBxsWHazSVMTQSBO-YK7T3rwbHnT0H0yYisQ78Mbe8mXW2-nE7goYRgOSlCXa2eDESYC-7SHCXOAplWD/s1600-h/teh+talua.jpg"><img style="display:block; margin:0px auto 10px; text-align:center;cursor:pointer; cursor:hand;" src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEj1bzKEXBPAxJhTfK7bHzZy7KMFVfXk0-bkl6zT9HJIwNf5qJT39pPhPBxsWHazSVMTQSBO-YK7T3rwbHnT0H0yYisQ78Mbe8mXW2-nE7goYRgOSlCXa2eDESYC-7SHCXOAplWD/s320/teh+talua.jpg" border="0" alt=""id="BLOGGER_PHOTO_ID_5036911796421248450" /></a><br /><br />Bagi penggemar sate padang, variasinya sangat beragam. Yang terkenal adalah <span style="font-weight:bold;">Sate Mak Syukur di Padangpanjang</span> (Walaupun letaknya bukan di pusat kota, warung sate ini sangat ramai pengunjung terutama malam minggu dan hari libur). Selain itu ada juga sate khas Padangpariaman, sate padang asli, hingga <span style="font-weight:bold;">sate khas Dangung-dangung (Payakumbuh)</span>. Bentuk, dan penyajian sate tersebut berbeda-beda, namun tetap memiliki satu persamaan rasa : <span style="font-weight:bold;">Nikmat!</span> <br />Hmmm! :)<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Bagaimana menuju ke Miangkabau? </span><br />Keunggulan ranah Minangkabau didukung dengan kehadiran bandara bertaraf internasional yaitu <span style="font-weight:bold;">Bandara Internasional Minangkabau (BIM)</span>. Hampir semua maskapai lokal dan beberapa maskapai asing melayani penerbangan ke sini. Minangkabau juga dapat ditempuh melalui jalur darat dan laut. Tergantung kenyamanan dan tentunya budget Anda. <br /><br /><span style="font-weight:bold;">Akomodasi</span><br />Di kota Padang terdapat banyak hotel yang dapat menjadi pilihan. Yang terkenal adalah hotel Bumi Minang (Sedona) dan Pangeran Beach Hotel. Pada segmen menengah, Wisma Mayang Sari, Wisma Anggrek (Jl. Sudirman), Hotel Femina (Jl. Bagindo Aziz Chan), adalah beberapa opsi. Bagi Anda yang lebih suka jalan-jalan daripada menghabiskan waktu di hotel, maka Hotel Tiga Tiga, Hotel Cendrawasih (Jl. Pemuda), Hotel Garuda, Hotel Putri Bungsu (Jl. Permindo) dan masih banyak lainnya, dapat menjadi pilihan yang irit. <br />*Informasi penginapan di kota Bukittinggi atau kota-kota Minangkabau lainnya akan dimasukkan pada episode-episode berikutnya.*<br /><br /><span style="font-weight:bold;">Transportasi</span><br />Jika Anda (dan terutama jika bersama rombongan ) tidak membawa kendaraan padahal banyak lokasi yang ingin dikunjungi, opsi terbaik adalah merental kendaraan (berikut supir, sekitar 300.000 untuk 1 hari). Namun jika Anda punya banyak waktu, tidak ada salahnya mencoba transportasi lokal. Untuk jarak dekat sekaligus menikmati pemandangan, bisa menggunakan bendi (sejenis dokar). Untuk jarak menengah hingga jauh, pilihannya lebih beragam, mulai dari bus besar (ANS/NPM), bus sedang, angkot, hingga travel antar kota. Dalam kondisi darurat, naik ojek juga dapat menjadi pilihan yang praktis. :)<br />Jadi<span style="font-style:italic;"> backpackers</span>, jangan khawatir! Dengan strategi yang tepat dan bekal informasi yang cukup, maka biaya akomodasi dan transportasi dapat ditekan serendah mungkin. ;)<br /><br />Liburan ke ranah Minang adalah wisata yang relatif murah dalam hal keuangan, namun kaya akan pengalaman dan pengetahuan. Kunjungan wisata Anda ke ranah Minang akan sebanding dengan biaya yang Anda keluarkan. Tidaklah berlebihan jika disebut bahwa Minangkabau adalah salah satu dari surga yang ada di dunia.Hanniehttp://www.blogger.com/profile/14308819837431063242noreply@blogger.com7tag:blogger.com,1999:blog-38620186.post-1450302673096247562007-02-28T09:09:00.000+07:002007-02-28T16:04:41.806+07:00Musibah : Ustano Basa Pagaruyuang Ludes Dalam Satu Jam<span>Posting berikut dikutip dari <span><a href="http://www.kompas.co.id/">harian Kompas, Rabu, 28 Februari 2007, halaman 15</a></span>. </span><br/><br/><a href="http://photobucket.com" target="_blank"><img src="http://i52.photobucket.com/albums/g30/posmetro/istano-1.gif" align="left" border="0" alt="Photobucket - Video and Image Hosting"></a>Hujan deras disertai petir menyambar sekitar pukul 19.00 di Kabupaten Tanah Datar dan sekitarnya, Provinsi Sumatra Barat. Peristiwa itu menyebabkan Ustano Basa Pagaruyuang, yang menjadi (salah satu) tujuan wisata utama ke Ranah Minangkabau, terbakar ludes dalam waktu satu jam. <br/><br/>"Petir menyambar bagian atap gonjong lantai tiga. Walau hujan mengguyur, tapi api menyebar cepat dan menghabiskan bangunan beserta isinya," kata budayawan Wisran Hadi, yang dihubungi dari Jakarta, Selasa (27/2) tengah malam. <br/><br/>Ustano Basa Pagaruyuang dibangun karena Ustano Si Linduang Bulan, tempat Kerajaan Pagaruyuang, terbakar tahun 1804, dan setelah dibangun terbakar lagi tahun 1961. Lalu tahun 1975 ada keinginan Pemerintah Provinsi Smbar yang didukung pemerintah pusat untuk membangun kembali Ustano (Istana) yang terbakar, tapi tak boleh dijadikan tempat tinggal. Pihak keluarga istana menyerahkan tanah ulayat ahli waris Daulat Yang Dipertuan Raya Pagaruyuang di Padang Siminyak, Jorong Balai, Jango Kenagarian Pagaruyuang, Kabupaten Tanah Datar. Di situlah dibangun Ustano yang terbakar Selasa malam.<br/><br/>(Untunglah) "Tak ada barang bernilai sejarah di situ," kata Puti Raudha Thaib, ahli waris Kerajaan Pagaruyuang. (NAL)<br/><br/>==========================<br/><br/>Istano Basa Pagaruyuang (gambarnya dijadikan pic banner <a href="http://go-ranahminang.blogspot.com/">blog ini</a>) memang di lokasinya, terletak paling tinggi dibanding gedung/rumah-rumah lain. Lingkungan Istana tersebut sangat luas dan karena letaknya tinggi, pengunjung dapat meihat pemandangan-pemandangan indah di sekitar Istana.<br/><br/>Di Istana ini pula, Taufik Kiemas, suami mantan Presiden Megawati Soekarnoputri, pada tanggal 21 Desember 2003 dalam prosesi adat Minangkabau, dikukuhkan sebagai penghulu suku Sikumbang dengan gelar sako: Datuak Basa Batuah. Sementara itu, mantan Presiden Megawati, sebagai istri orang Minang, diberikan gelar kehormatan sangsako: Bundo Kanduang, yaitu Puti Reno Nilam.<br/><br/>Salah satu keunikan layanan bagi turis di Istana ini adalah kesempatan untuk berfoto dengan mengenakan asesoris dan pakaian adat Minangkabau (termasuk busana penganten Minang), lengkap dengan pelaminannya. Tiap tahun, ribuan turis lokal dan mancanegara mengunjungi Istana ini. Semoga akan ada tindak lanjut dari instansi terkait untuk merenovasi Istana bersejarah yang sering menjadi maskot ranah Minangkabau tersebut.Hanniehttp://www.blogger.com/profile/14308819837431063242noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-38620186.post-1169808300885044612007-01-26T17:41:00.000+07:002007-02-01T17:48:23.636+07:00Pesta Tabuik, Ritual Muharram di Pariaman<a href="http://photos1.blogger.com/x/blogger/5122/4293/1600/677298/tabuik.jpg"><br /><img alt="" src="http://photos1.blogger.com/x/blogger/5122/4293/320/373434/tabuik.jpg" align="left" border="0" width="319" height="240" /></a><p align="left"><i>"Pariaman.., tadanga langang, batabuik mangkonyo rami..."</i><p align="left">Penggalan lirik lagu <i>gamad</i> Minang di atas, memang terbukti sekali kenyataannya. Lirik itu memberi gambaran, betapa <i>Pesta Tabuik</i> yang menjadi ritual budaya di Kota Pariaman, sangat ditunggu <i>urang piaman</i>, baik yang ada di kampung halaman --Kabupaten Padangpariaman dan Kota Pariaman-- ataupun yang berada di perantauan. Tak hanya mereka, orang lain, termasuk wisatawan domestik dan mancanegara, menjadikan ritual ini sebagai iven yang wajib tonton. Mengingat keunikannya yang jelas berbeda dengan ritual yang sama di Bengkulu.</p><p align="justify">Pada Minggu, 28 Januari lalu <i>Pesta Tabuik </i> ini telah dihelat yang disaksikan ribuan orang. </a> Ritual ini menggambarkan kisah Hasan dan Husein, cucu Nabi Muhammad SAW yang meninggal dipancung musuh-musuhnya di Padang Karbala, Irak. Adalah tradisi kaum <i>Syiah</i> di Irak meratapi peristiwa itu, yang kemudian tradisi tersebut meluas ke berbagai negara muslim. Di Indonesia, selain di Pariaman, ritual mengenang peristiwa meninggalnya cucu Rasulullah juga diadakan di Bengkulu. Namun, pelaksaan tradisi itu juga menjadi berbeda-beda di setiap tempat. </p><p align="justify">Di Pariaman, Festival Tabuik ini telah dimulai pada tahun 1824. Ketika itu, pelaksanaan pertamanya diprakarsai para pedagang Islam beraliran <i>syiah </i> yang datang dari berbagai daerah dan negara, seperti Aceh, Bengkulu, Arab dan India. Karena tidak ada penolakan terhadap tradisi tersebut oleh masyarakat Pariaman, kemudian perayaan <i>Tabuik</i> itu dilaksanakan setiap tahun. </p><p align="justify">Pesta Tabuik ini, dulu dikenal sebagai ritual tolak bala, yang diselenggarakan setiap tanggal 1-10 Muharram (<em>kecuali tahun 2004, Pesta Tabuik tidak digelar karena jadwalnya berdekatan dengan pelaksanaan pemilihan umum</em>). Lokasi utama <i>Pesta Tabuik</i> biasanya berada di obyek wisata Pantai Gondoriah, sekitar 65 kilometer arah utara Kota Padang. <i>Tabuik</i> dilukiskan sebagai "Bouraq", binatang berbentuk kuda bersayap, berbadan tegap, berkepala manusia (wanita cantik), yang dipercaya telah membawa arwah (<i>souls of the</i>) Hasan dan Husein ke surga. Dengan dua peti jenazah yang berumbul-umbul seperti payung mahkota, <i>tabuik</i> tersebut memiliki tinggi antara 10-15 meter.</p><p align="justify">Puncak <i>Pesta Tabuik</i> adalah bertemunya <i>Tabuik Pasa</i> dan <i>Tabuik Subarang</i>. Kedua <i>tabuik</i> itu <i>dihoyak</i> dengan ditingkahi alat musik <i>tambur</i> dan <i>gendang tasa</i>. Petang hari kedua <i>tabuik</i> ini digotong menuju Pantai Gondoriah, dan menjelang matahari terbenam, kedua <i>tabuik</i> dibuang ke laut. Dikisahkan, setelah <i>tabuik</i> dibuang ke laut, saat itulah kendaraan <i>bouraq</i> membawa segala arak-arakan terbang ke langit (surga).</p><p align="justify">Sebagaimana pesta rakyat, maka <i>Pesta Tabuik</i> berlangsung sangat meriah. Biasanya juga diramaikan dengan sejumlah pentas kesenian oleh anak nagari, seperti tari-tarian hingga debus ala Minang. Pengunjung pun selain dapat menyaksikan <i>hoyak tabuik</i> dan pembuangan <i>tabuik</i> ke laut, juga dapat membeli oleh-oleh mulai dari <i>souvenir</i> hingga makanan khas seperti <i>sala lauak</i> (penganan dari goreng tepung yang berbentuk bola-bola) dan <i>ikan maco</i> Pariaman yang terkenal gurih.Atau kalau lapar, bisa makan <i>nasi Sek</i> (seribu kenyang) di pondok-pondok makan yang ada di sepanjang Pantai Pariaman.</p><p align="justify">Sebagai potensi obyek wisata, <i>Pesta Tabuik</i> juga membawa dampak ekonomis yang akan dirasakan oleh masyarakat Kota Pariaman. Konon, penyelenggaraan <i>Pesta Tabuik</i> rata-rata menelan dana sekitar 250 juta rupiah. Namun transaksi jual beli yang didapat dari kehadiran turis-turis pada pesta ini bisa bernilai Rp 5 miliar. Itu sebabnya, bagi masyarakat Pariaman, <i>Tabuik</i> ”wajib” menjadi kalender wisata tahunan.</p><p align="right"><em><span style="font-size:85%;">* Diolah dari berbagai sumber</span></em><i></span></i></p>Hanniehttp://www.blogger.com/profile/14308819837431063242noreply@blogger.com1tag:blogger.com,1999:blog-38620186.post-1169051185806074012007-01-17T23:24:00.000+07:002008-12-11T18:32:00.885+07:00Urang Padang Baralek Gadang,JIKA 2007 ini anda punya rencana untuk <i>pulang kampuang</i> --bagi yang merantau-- atau mau jalan ke Ranah Minang --buat yang hobi jalan-jalan--, <i>reschedule</i> kembali jadwal kunjungan ada. Itu jika anda berkeinginan melihat prosesi <i>baralek gadang</i> (pesta pernikahan) ala <i>rang Minang</i> di Kota Padang. Saat liburan panjang nanti, sekitar Juni-Juli 2007, keingintahuan anda soal pesta adat ini akan terjawab. Itu kalau tidak ada aral melintang dan Pemko Padang tidak kelupaan untuk menghelatnya.<br/><br/> Acara ini sendiri sebenarnya sudah dilaksanakan pada 19 Desember 2006 lalu dengan tajuk <i>Urang Padang Baralek Gadang. Event</i> yang baru pertama kali diadakan itu, tentu saja masih ada kekurangan di sana-sini. Kendati begitu, tetap saja acara serupa ini adalah hal yang menarik bagi orang yang belum pernah melihat dan punya ketertarikan dengan budaya lokal.<br/><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGPeLB48vWhEcWyZOh_JgDT15xQOviAzr4pbo7_TgNs5Ml7JgkotlFcpw8tgFDko7lhl_bk4RlJebVq2u56f8jhPLG0l-7w2WLax5pgKvK-h1sKLsPQ6p8Qs-6M3KgrCBrku7H/s1600-h/Padang+Baralek+Gadang+(1).JPG"><img src="https://blogger.googleusercontent.com/img/b/R29vZ2xl/AVvXsEiGPeLB48vWhEcWyZOh_JgDT15xQOviAzr4pbo7_TgNs5Ml7JgkotlFcpw8tgFDko7lhl_bk4RlJebVq2u56f8jhPLG0l-7w2WLax5pgKvK-h1sKLsPQ6p8Qs-6M3KgrCBrku7H/s320/Padang+Baralek+Gadang+(1).JPG" align="left" border="0" alt="" id="BLOGGER_PHOTO_ID_5020288054293118578" /></a><br/> Pada acara <i>Urang Padang Baralek Gadang</i> lalu itu, diawali dengan acara <i>babako</i> (pergi ke keluarga pihak ayah) ke rumah --yang diperankan-- Sekdako Padang, Firdaus K. Di sana, 11 <i>anak daro</i> (penganten wanita) dan <i>marapulai</i> (penganten pria) meminta izin dan do'a restu. <br/><br/> Setelah mendapat nasehat dari <i>bako</i>, pasangan <i>anak daro jo marapulai </i>diarak ke rumah orangtua masing-masing diiringi musik<i> talempong</i> dan diarak secara beramai-ramai oleh<i> bako</i>, sedangkan <i>anak pisang</i> dari <i>anak daro, mairik jawi</i> (menarik sapi) pemberian <i>bako</i>. Setelah orangtuanya melempari <i>bareh kunyik</i> (beras dilumuri kunyit halus) sebagai tanda selamat datang dan datanglah kebaikan, <i>bako</i> mulai melangkah masuk dan meletakkan buah tangan yang telah dipersiapkan di atas <i>seprah</i> (kain putih panjang tempat meletakkan hidangan). Di sana telah dihidangkan makanan yang diletakkan tradisional yang khusus dibuat untuk hidangan pernikahan itu. Di antaranya terdapat rendang, <i>gulai cubadak</i> (nangka), <i>gulai tocho</i> dan makanan tradisional lainnya. <br/><br/> Setelah dari <i>Babako</i>, dilanjutkan acara<i> bainai jo batagak gala</i> (memasang inai bagi penganten wanita dan prosesi penyematan gelar adat bagi penganten pria) di rumah masing-masing pada pukul 20.00 WIB. Bainai di rumah orangtua <i>anak daro</i> (dalam acara ini diselenggarakan di kediaman Walikota Padang, Drs H Fauzi Bahar MSi) dan <i>batagak gala</i> di rumah orangtua laki-laki (kediaman Wawako, Drs H Yusman Kasim). <br/><br/> Malam<i> bainai</i> bagi <i>anak daro</i>, dilakukan pada saat seorang gadis akan memasuki kehidupan baru, dimana tanggung jawab orangtua terhadap anak perempuannya akan berpindah kepada suaminya. <br/><br/> Keesokan harinya, kegiatan akad nikah dilangsungkan di rumah <i>anak daro</i>. Namun sebelumnya <i>marapulai </i>dijemput (<i>manjapuik marapulai</i>) oleh pihak pengantin wanita, yang disertai dengan membawa sirih dalam <i>carano</i> serta pakaian nikahnya berupa jas lengkap. Dilanjutkan <i>basandiang</i>, yaitu prosesi peresmian perkawinan dengan acara resepsi. Sebelum <i>anak daro</i> dan <i>marapulai</i> bersanding, pihak keluarga menjemput <i>marapulai </i>dengan <i>bareh kunyik</i> (beras kunyit). Resepsi ini, berlangsung sehari penuh.<br/><br/> Di hari ketiga, rangkaian kegiatan <i>Urang Padang Baralek Gadang</i> ini diwarnai dengan kegiatan <i>maantaan nasi</i> (mengantar nasi) oleh pihak <i>anak daro </i>ke rumah orangtua <i>marapulai </i>di rumah Wawako. Prosesi <i>maanta nasi</i>, sebelumnya diawali dengan kegiatan <i>makan bajamba </i>di Palanta Kota Padang.<br/><br/> Di hadapan masing-masing pasangan pengantin yang berjumlah 11 pasang, terhampar masakan dan makanan khas Padang. Seperti rendang, ikan panggang, toco, pindang ikan, galamai, agar-agar, buah-buahan. Sebelum makan bersama, diawali pula dengan kegiatan berpantun oleh ninik mamak. <br/><br/> Usai <i>bajawek pantun</i> (berbalas pantun), walikota bersama para ninik mamak yang duduk di ruangan utama (panggung) memulai makan. Tidak hanya para ninik mamak, keluarga dari 11 pasang pengantin ini juga ikut makan bersama. Sementara tamu-tamu lain, lantaran tempat duduk bersila sudah penuh pada ruangan palanta, makan pada bagian luar. <br/><br/> Usai makan bersama, walikota melepas secara resmi iring-iringan pengantin bersama para <i>sumandan </i>untuk <i>maanta nasi </i>ke rumah wakil walikota sebagai rangkaian dari acara <i>manjalang mintuo</i> (melihat mertua). Iring-iringan pengantin bersama rombongan itu membawa sejumlah makanan. Sesampainya di rumah besan, rombongan disambut dengan kegiatan pantun berpantun, sampai dengan kegiatan penyerahan bawaan. <br/><br/> Meski kesannya simpel, rangkaian <i>baralek gadang </i>ini sebetulnya benar-benar melelahkan. Karena itu, akhir-akhir ini acara pernikahan di Kota Padang lebih cenderung merujuk kepada acara pernikahan modern yang tak kelewat bikin repot. Namun begitu, khazanah budaya serupa ini patut tetap dipertahankan Pemko, sehingga muncullah ide untuk menjadikannya sebagai <i>calendar event </i>pariwisata di Kota Padang. (***)<br/>Maryulis Maxhttp://www.blogger.com/profile/02218501659970749805noreply@blogger.com3tag:blogger.com,1999:blog-38620186.post-1169051911945059552007-01-04T23:25:00.001+07:002007-01-17T23:55:16.056+07:00Ikan Bilih<span style="font-family:verdana;"><em>Orang Minang terkenal dengan masakan dan makanannya. Rendang daging, jangek (kerupuk kulit sapi), lepat pisang, hingga bubur kampiun (semacam campuran bubur kacang hijau dengan bubur kacang hitam). Apapun bisa menjadi santapan yang lezat di tangan mereka. Bagaimana dengan ikan? </em></span><br /><br /><span style="font-family:verdana;">Rupanya, selain ikan laut dan ikan air tawar (sebagian wilayah Sumatra Barat adalah air) yang selalu tersedia dalam keadaan segar di pasar-pasar, Ranah Minang juga menyimpan potensi ikan khas yang endemik di Danau Singkarak. Ikan tersebut adalah ikan bilih. </span><br /><br /><br /><span style="font-family:verdana;"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center;" alt="" src="http://photos1.blogger.com/x/blogger/5122/4293/320/884320/ikan%20bilih%201.png" border="0" /><br /></span><span style="font-family:verdana;">Sepintas, fisik ikan bilih mirip dengan ikan teri ukuran sedang. Ikan bilih memang sejenis ikan teri. Namun berbeda dengan ikan teri dari Medan misalnya, ikan bilih memiliki tekstur dan ukuran tubuh yang lebih besar dan renyah. </span><br /><br /><span style="font-family:verdana;">Ikan ini memiliki daging lebih banyak dibandingkan ikan teri biasa, juga tidak asin. Dagingnya yang cukup tebal itu sangat lezat. </span><span style="font-family:verdana;">Panjang ikan bilih sebetulnya bisa mencapai jari tangan orang dewasa, tapi akibat penangkapan yang semakin meningkat saat ini ikan bilih yang dijual lebih banyak berukuran kecil. </span><br /><br /><span style="font-family:verdana;">Di daerah asalnya, tepian danau Singkarak, banyak kedai (warung, Red.) yang menjual ikan bilih ini untuk dimakan atau dibawa pulang sebagai oleh-oleh. Umumnya ikan-ikan itu segera dimasak setelah ditangkap. Jika Anda berwisata ke Danau Singkarak maka Anda dapat menikmati pemandangan danau yang indah disertai suguhan nasi berlauk ikan bilih. </span><br /><span style="font-family:verdana;">Di kota-kota di Sumatra Barat, ikan bilih dapat ditemui di pasar-pasar hingga di toko-toko yang khusus menjual makanan khas untuk oleh-oleh. Mencarinya tidak terlalu sulit. Cukup bertanya sedikit, maka akan ada orang yang menunjukkan lokasi penjualan ikan yang rasanya sangat gurih tersebut. </span><br /><br /><span style="font-family:verdana;">Harga ikan bilih bermacam-macam, tergantung lokasi pembelian dan keberhasilan menawar. Bila kita membeli langsung dari Danau Singkarak, tentu harganya lebih murah. Di pasar di kota Padang, masih ada toko yang menjual satu plastik ikan bilih (sekitar satu kilogram) dengan harga Rp. 10.000. Di daerah Bukittinggi, harganya lebih bervariasi, antara 25.000 hingga 50.000. Semuanya sudah dimasak. </span><br /><br /><span style="font-family:verdana;">Ikan bilih (masak) dapat langsung dimakan tanpa bumbu apapun. Biasanya, ikan ini menjadi salah satu opsi lauk bagi pencinta alam untuk makan selama mendaki gunung. Untuk acara piknik keluarga, ikan ini juga sering menjadi pilihan makanan. </span><br /><br /><span style="font-family:verdana;">Makan nasi dengan ikan bilih (saja) cukup mengenyangkan. Namun ikan bilih akan lebih lezat jika dimakan bersama sambal atau dicampur bersama lauk lain. </span><br /><span style="font-family:verdana;">Opsi campuran untuk ikan bilih (jangan lupa diberi sambal/cabai) adalah irisan panjang kentang; tempe; tahu; hingga telur puyuh. Hidangkan bersama nasi hangat. Hmmm...!!! Rasanya makin nikmat! </span><br /><br /><a onblur="try {parent.deselectBloggerImageGracefully();} catch(e) {}" href="http://photos1.blogger.com/x/blogger/1085/1960/1600/463603/ikan%20bilih%20balado%20dengan%20tempe.gif"><img style="margin: 0px auto 10px; display: block; text-align: center; cursor: pointer;" src="http://photos1.blogger.com/x/blogger/1085/1960/320/806109/ikan%20bilih%20balado%20dengan%20tempe.png" alt="" border="0" /></a><span style="font-family:verdana;"><em></em></span><span style="font-family:verdana;"><br /></span>Hanniehttp://www.blogger.com/profile/14308819837431063242noreply@blogger.com12tag:blogger.com,1999:blog-38620186.post-1169111195166559612006-12-20T18:04:00.000+07:002007-01-26T22:21:54.753+07:00Dear all,<span style="font-family:verdana;">Welcome at Minangkabau blog.</span><br /><span style="font-family:Verdana;"></span><br /><span style="font-family:Verdana;">Please enjoy here! :-)</span>Hanniehttp://www.blogger.com/profile/14308819837431063242noreply@blogger.com0